Menikmati Ujian
oleh : Rofiq Abidin
Jika dalam benak
kita banyak bergelantungan masalah, bukan untuk dihindari, tapi diberi solusi.
Namun setelah diberi solusi, masalah itu datang lagi dan datang lagi. Ia hadir
lalu pergi, sejenak menghilang lalu menyapa kita lagi, ya masalah inilah yang
terus datang sebagai bagian dari hidup kita. Sebenarnya tanpa masalah kita
bukan apa-apa, karena eksistensi hidup kita ditentukan seberapa pandai kita
mengelola masalah. Tinggal bagaimana kita menerima lalu mengurainya dan
menjadikan ia sesuatu yang berharga. Saya jadi teringat ketika melakukan
pemanasan dalam berolah raga, saat melakukan gerakan split (membelah) kedua
kaki, seorang instruktur pernah menghibur saya, “nikmati saja sakitnya”, kontan
saja saya bergumam “apanya yang dinikmati, wong sakitnya luar biasa”. Karena
semangat belajar yang tinggi, akhirnya hal ini menjadi biasa, dengan mencoba
menikmati sakitnya. Ternyata hal ini merupakan pelajaran, bahwa ketika ujian
datang bertubi-tubi, maka nikmati saja, karena ujian yang datang memang sudah selazimnya datang. Orang besar
tergambar dari banyaknya masalah yang ditangani dan ia pandai mengelola
masalah/ ujian/ amanah itu.
Cara menikmatinya
Dalam persepsi kita
musibah itu ujian dan kesenangan itu anugerah, namun bagaimana jika pola pikir ini kita balik, musibah
adalah anugerah dan kesenangan adalah ujian? Saat- saat tertentu kita memang harus menikmati kesenangan sebagai anugerah,
namun dengan cara mensyukurinya, ingat, bukan pada pemborosannya. Nah, boleh jadi kesenangan yang di depan kita adalah ujian atas keimanan
kita, lengahkah kita atau kita akan lebih baik dan lebih bersyukur. Dan bagaimana jika musibah adalah anugerah yang
datang menghampiri menawarkan sebuah keasyikan, kenapa saya sebut keasyikan,
karena dengan menyelesaikan masalah dengan asyik kita akan menikmati masalah
ini, coba lihat bagaimana seorang anak kecil yang sedang asyik
dengan permainannya, dia menemukan kesulitan tapi ia tetap asyik memainkannya. Berikut
ini tips menikmati masalah kita :
1.
Anggap sebuah masalah adalah peluang
Setiap
datang masalah, maka itu gandeng dengan hadiah. Ada sebuah nilai positif yang
dapat memberikan kita kebaikan, atau dalam bahasa spiritualnya balasan/ pahala dari Allah yang akan dihadiahkan untuk kita. Dari sini kita akan
selalu berperasaan positif terhadap segala masalah yang datang menghampiri
kita, sehingga kita bergairah menyelesaikannya.
2.
Mainkan dengan
penuh keasyikan
Jadikan
semuanya asyik, karena keasyikan akan memberikan kita lebih menikmati sesuatu,
walau orang mengatakannya sakit. Dengan keasyikan ini, kita
akan banyak menemukan inspirasi, ide dan gagasan, anehnya ini muncul seolah
tanpa sadar. Kita sendiri pelakunya, bukan orang lain, maka kita yang harus
mengolah masalah menjadi anugerah.
3.
Syukuri keadaan anda
dengan segala sesuatu yang anda miliki hari ini
Apapun keadaan
kita hari ini mari kita syukuri, ada maksud dan hikmah di balik keadaan kita hari ini. Yang sedang merasa di atas, maka syukurilah dan waspadalah, yang sedang merasa di bawah,
maka syukurilah karena ada hadiah besar yang akan memampukan dan membawa anda
menjadi di atas, ialah masalah yang dapat membawa kepada apa yang anda
inginkan.
Jadi bagaimana,
benarkah masalah itu anugerah dan kesenangan itu ujian? Tinggal bagaimana kita
memainkan semuanya dengan asyik. Selamat mencoba!