Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Unborn 8.0 Yellow Pointer

Blogger news

Rabu, 30 Mei 2012

Ujian


Menikmati Ujian
oleh : Rofiq Abidin

Jika dalam benak kita banyak bergelantungan masalah, bukan untuk dihindari, tapi diberi solusi. Namun setelah diberi solusi, masalah itu datang lagi dan datang lagi. Ia hadir lalu pergi, sejenak menghilang lalu menyapa kita lagi, ya masalah inilah yang terus datang sebagai bagian dari hidup kita. Sebenarnya tanpa masalah kita bukan apa-apa, karena eksistensi hidup kita ditentukan seberapa pandai kita mengelola masalah. Tinggal bagaimana kita menerima lalu mengurainya dan menjadikan ia sesuatu yang berharga. Saya jadi teringat ketika melakukan pemanasan dalam berolah raga, saat melakukan gerakan split (membelah) kedua kaki, seorang instruktur pernah menghibur saya, “nikmati saja sakitnya”, kontan saja saya bergumam “apanya yang dinikmati, wong sakitnya luar biasa”. Karena semangat belajar yang tinggi, akhirnya hal ini menjadi biasa, dengan mencoba menikmati sakitnya. Ternyata hal ini merupakan pelajaran, bahwa ketika ujian datang bertubi-tubi, maka nikmati saja, karena ujian yang datang memang sudah selazimnya datang. Orang besar tergambar dari banyaknya masalah yang ditangani dan ia pandai mengelola masalah/ ujian/ amanah itu.

Cara menikmatinya
Dalam persepsi kita musibah itu ujian dan kesenangan itu anugerah, namun bagaimana jika pola pikir ini kita balik, musibah adalah anugerah dan kesenangan adalah ujian? Saat- saat tertentu kita memang harus menikmati kesenangan sebagai anugerah, namun dengan cara mensyukurinya, ingat, bukan pada pemborosannya. Nah, boleh jadi kesenangan yang di depan kita adalah ujian atas keimanan kita, lengahkah kita atau kita akan lebih baik dan lebih bersyukur. Dan bagaimana jika musibah adalah anugerah yang datang menghampiri menawarkan sebuah keasyikan, kenapa saya sebut keasyikan, karena dengan menyelesaikan masalah dengan asyik kita akan menikmati masalah ini, coba lihat bagaimana seorang anak kecil yang sedang asyik dengan permainannya, dia menemukan kesulitan tapi ia tetap asyik memainkannya. Berikut ini tips menikmati masalah kita :
1.      Anggap sebuah masalah adalah peluang
Setiap datang masalah, maka itu gandeng dengan hadiah. Ada sebuah nilai positif yang dapat memberikan kita kebaikan, atau dalam bahasa spiritualnya balasan/ pahala dari Allah yang akan dihadiahkan untuk kita. Dari sini kita akan selalu berperasaan positif terhadap segala masalah yang datang menghampiri kita, sehingga kita bergairah menyelesaikannya.
2.      Mainkan dengan penuh keasyikan
Jadikan semuanya asyik, karena keasyikan akan memberikan kita lebih menikmati sesuatu, walau orang mengatakannya sakit. Dengan keasyikan ini, kita akan banyak menemukan inspirasi, ide dan gagasan, anehnya ini muncul seolah tanpa sadar. Kita sendiri pelakunya, bukan orang lain, maka kita yang harus mengolah masalah menjadi anugerah.
3.      Syukuri keadaan anda dengan segala sesuatu yang anda miliki hari ini
Apapun keadaan kita hari ini mari kita syukuri, ada maksud dan hikmah di balik keadaan kita hari ini. Yang sedang merasa di atas, maka syukurilah dan waspadalah, yang sedang merasa di bawah, maka syukurilah karena ada hadiah besar yang akan memampukan dan membawa anda menjadi di atas, ialah masalah yang dapat membawa kepada apa yang anda inginkan.
Jadi bagaimana, benarkah masalah itu anugerah dan kesenangan itu ujian? Tinggal bagaimana kita memainkan semuanya dengan asyik. Selamat mencoba!

Kerja...Kerja...Kerja....


Pentingnya Kerja Cerdas

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An Nahl : 97)

Hasil hari ini adalah akibat pekerjaan kita kemarin, kondisi kita hari ini adalah akibat dari perbuatan kita kemarin. Setiap perbuatan kita menyiratkan efek masing-masing sesuai tujuan dan cara kita meraih tujuan itu sendiri. Boleh jadi tujuan baik, namun cara yang kita lakukan kurang baik, atau tujuan baik namun cara kita ambil kurang efektif sehingga mempengaruhi kecepatan dan akurasi hasil yang kita inginkan. Semua proses yang kita lakukan untuk mencapai tujuan kita dipengaruhi oleh cara berfikir dan cara kerja yang kita terapkan, ini membutuhkan kecerdasan untuk memperoleh hasil yang kita inginkan. Dalam Islam, telahpun diberikan pengarahan oleh Allah melalui pesan-pesan Ilahiyah-Nya, coba kita hayati firman Allah di atas (QS. An Nahl : 97), muslim yang mengerjakan amal sholeh sedang ia dalam keadaan beriman/ yakin, maka akan diberikan dua kebaikan, yakni kehidupan yang lebih baik dan balasan yang lebih baik. Dua hal di atas merupakan efek jika kita mengerjakan amalan dalam keadaan beriman. Janji Allah ini adalah dengan syarat kerjanya “shaleh” dan “iman”. Shaleh bermakna benar, lurus, tepat atau dalam bahasa sekarang “profesional”, adapun iman secara aktual bermakna yakin/optimis. Jadi menurut saya jika kita memaknakan amal shaleh secara aktual adalah pekerjaan yang tepat sasaran/sesuai harapan dan aturan profesional. Nah disinilah esensi dari kerja cerdas, karena kerja yang cerdas itu tetap pada tujuan, namun dengan waktu yang efektif dan efisien karena kita selalu mengingat “saah” (limit waktu) yang ditetapkan, sehingga dua kebaikan yang dijanjikan Allah akan diberikan oleh-Nya sebagai hasil kerja kita.

Pola Kerja Cerdas
Telah jelas bahwa dalam mengamalkan sesuatu perlu sebuah syarat yakni shaleh dan iman agar mendapatkan kebaikan/hasil yang kita harapkan. Dengan demikian perlu kiranya kita mencari pola dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan kita. Pemaknaan secara aktual ini kita terapkan dalam dunia kerja nyata sehingga lebih aktual dalam kehidupan kita. Dalam menerapkan kerja cerdas ini kita bisa cermati pesan Rasulullah SAW berikut ini :

“Orang yang cerdas adalah mereka yang mampu mengendalikan nafsunya dan beramal (berbuat) untuk masa sesudah mati,  Sedang orang yang lemah adalah mereka yang mengikuti nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.” (HR. Ahmad)

Jika kita menyelami hadist tersebut di atas, maka kecerdasan seseorang dapat diukur dari pengendalian hawa nafsu (kecerdasan emosi) dan mengorientasikan semua amalan kepada kehidupan sesudah mati (kecerdasan spiritual). Jika kita menela’ah secara mendalam maka kita sebagai muslim telah banyak diberikan motivasi-motivasi kerja, jadi tidak ada alasan kita untuk malas bekerja karena kurang mood, kurang bergairah, lagi bête dan lain sebagainya. Memang masalah datang menguji kita, namun bukan berarti kita terus- menerus larut dalam kedepresian kita, segeralah bangkit, karena ada sebuah harapan dan keabadian di akhirat nanti. Berkaitan dengan pola kerja cerdas maka dibutuhkan beberapa perangkat yang kita rangkum dari uraian di atas, diantaranya sebagai berikut :
1.      Keimanan
Keimanan merupakan hidayah yang datang dari Allah karena kita terus membangun keyakinan/ kepercayaan tentang sebuah nilai kebenaran. Keimanan yang terus terjaga inilah yang dapat menyelamatkan diri kita baik di dunia maupun di akhirat, jangan sampai keimanan ini hempas dari jiwa kita dengan dalih pembenaran- pembenaran pribadi kita. Kecewa, merasa Tuhan tidak adil dan prasangka yang terus negatif terhadap ketetapan Allah ini yang kadang menjadikan kita tidak mood dalam mengibadati-Nya. Nah bagaimana penerapan dalam dunia kerja nyata, ialah sikap optimisme yang tinggi terhadap penyelesaian persoalan, karena mukmin meyakini bahwa setiap soal yang datang pasti ada jawaban, karena Allah telah mengukur kadar/ kapasitas diri kita. Ini yang menjadikan seorang mukmin  tetap teguh memikirkan bagaimana solusi dan kerja yang paling efektif untuk masalah/ pekerjaan yang ditangani.
2.      Kecerdasan Emosi
Dengan bekal optimisme tinggi, maka seorang mukmin profesional akan terus berfikir “problem solving” terhadap pekerjaannya, sehingga tergugahlah kecerdasan emosionalnya dengan munculnya ide-ide kreatif, gagasan efektif dan teknis pelaksanaan yang efisien. Inilah yang memudahkan dan meringankan pekerjaan, jika bisa kita selesaikan dengan tepat dan waktu yang singkat, kenapa harus mengerjakan dengan waktu lama. Pengendalian hawa nafsu (kecerdasan emosi) akan menyemangati kita sendiri, karena hati kita terus bekerja untuk mencari pilihan-pilihan efektif, ketidak-mood-an kita akan hilang dengan sendirinya, karena kita menikmati indahnya kerja dengan kecerdasan emosi kita. Dalam kecerdasan emosional maka lahirlah seni bekerja, nikmatnya menggali ide dan indahnya bekerja dengan hati.
3.      Kecerdasan Spiritual
Penerapan kecerdasan emosional saja tidak cukup tanpa kecerdasan spiritual, kenapa? karena boleh jadi ide dan gagasan yang muncul dari penggalian kecerdasan emosional bertentangan dengan nilai kejujuran, nilai kehalalan dan nilai-nilai Ilahiyah lainnya. Dengan penerapan kecerdasan spiritual, kita akan lebih berhati-hati namun tetap berani dalam penerapannya. Dengan demikian muslim yang bekerja dengan cerdas adalah seorang muslim profesional yang optimis, terus berfikir dan bekerja dengan hati serta tetap memperhatikan nilai-nilai kejujuran.
Pentingnya Mukmin Bekerja Cerdas
Lebih baik kita kerja cerdas dengan hasil besar namun efektif dan efisien, daripada hanya kerja keras dengan hasil yang standar. Banyak hal yang kita hemat dalam kerja cerdas, diantaranya waktu, tenaga dan biaya dan banyak hasil yang kita dapat dari kerja cerdas. Kerja cerdas bukan hanya berfikir cerdas, tanpa aplikasi, tapi kerja keras menjalankan ide kreatifnya dengan optimisme tinggi. Waktu dan tenaga merupakan sesuatu yang perlu kita atur sehingga kita dapat berperan dengan maksimal dengan amanah yang diberikan kepada kita. Maka dari itu, marilah kita bekerja dengan cerdas dalam bidang kerja masing-masing, karena Islam mengajarkan hal tersebut, tak usah terjebak dengan sesuatu yang menjadikan kita lemah dan perpecahan, sehingga melupakan peran kita sesungguhnya. Banyak pilihan- pilihan cara dalam bekerja, namun marilah kita pilih cara yang dapat menghemat waktu dan tenaga kita dengan hasil yang optimal, ini tergantung pendayagunaan potensi kecerdasan kita dan terampilnya langkah- langkah kita. Jadi bagamana menurut anda, pentingkah kerja cerdas? Silahkan mengukur berdasarkan obyektifitas anda dalam menilai sesuatu.

Tokoh Islam Dunia


Ahmad Ibnu Majid :
Navigator “Singa Lautan”
 SINGA Lautan. Begitulah dunia maritim Islam dan Barat menjuluki Ahmad Ibnu Majid. Navigator Muslim di abad ke-15 itu sungguh sangat disegani oleh para pelaut pada zamannya. Keberaniannya menantang ganasnya gelombang lautan menjadikannya seorang legendaris. Kemampuan dan keandalannya dalam seni navigasi dicatat dalam sejarah dengan tinta emas.

Ibnu Majid yang terlahir di Julphar, sekarang dikenal Ras Al Khaimah, yang berada di salah satu dari tujuh kota Uni Emirat Arab pada 1421 M itu juga dikenal sebagai ahli pembuat peta atau kartografer. Muhammad Razi dalam karyanya bertajuk 50 Ilmuwan Muslim Populer mengungkapkan, masa hidup Ibnu Majid pada akhir abad ke-15 M, bertepatan dengan upaya penjelajah Eropa mencari jalur baru ke Asia. Pada era itu pula, Portugis memiliki seorang pelaut terkemuka bernama Vasco Da Gama. Pelaut kenamaan dari Eropa itu memimpin sebuah ekspedisi bahari untuk menemukan Tanjung Harapan di selatan Afrika pada tahun1498 M. Penemuan itu membuat Bangsa Eropa menemukan jalur baru ke Benua Asia, yang sebelumnya harus melewati tanah Islam di Timur Tengah.

Keberhasilan Vasco da Gama itu tak ada artinya bila tak dibantu seorang navigator Muslim yang pemberani. Dialah Ahmad Ibnu Majid ini. “Ia pernah diangkat sebagai navig
ator Vasco Da Gama, walau ternyata penelitian masa kini membuktikan bahwa bukannya dia, melainkan seorang Muslim dari Gujarat yang melakukannya,” ungkap Muhammad Razi. Meski penelitian terbaru tak membuktikannya, sejarah tetap mencatat Ibnu Majid sebagai seorang pelaut, navigator dan pembuat peta yang sangat masyhur. Tak cuma itu, ia pun berhasil menuliskan sebuah buku yang sangat diakui dan dikagumi. Pada saat hidupnya, Ibnu Majid pun telah mampu membuat kompas.

Dunia maritim bukanlah hal yang aneh bagi Ibnu Majid. Sejak kecil lautan telah menjadi bagian hidupnya, karena ia memang tumbuh dari keluarga pelaut. Tak aneh bila pada usia 17 tahun, Ibnu Majid sudah sangat jago mengemudikan kapal laut. “Keluarga Ahmad Ibnu Majid berasal dari Najd di Semenanjung Arabi. Darah pelaut mengalir ditubuhnya. Hal ini karena kakek dan ayahnya juga merupakan seorang pelaut. Ayahnya bahkan pernah menulis buku tentang navigasi di lautan sekitar Hijaz,” tutur Muhammad Razi. Lantaran terbiasa mengikuti pelayaran di Laut Merah bersama ayahnya, sang navigator bersama teman-temannya juga memiliki ide melakukan pelayaran di sejumlah daerah. Berbekal keberanian dan tekad baja, ia bersama sekelompok pelaut melakukan penjelajahan yang lebih luas. Ibnu Majid pun mengarungi Samudera Hindia.

Penjelajahannya yang begitu lama di Samudera Hindia membuat Ibnu Majid sangat memahami seluk beluk daerah itu. Malah, ia menulis sejumlah pandangannya yang sangat penting bagi dunia kelautan pada masa itu. Berkat keberaniannya menyusuri daerah baru yang jarang dikunjungi, Ibnu Majid pun kian dikenal. Setiap penjelajahannya didukung alat canggih seperti kompas yang dibuatnya sendiri, tentu saja kompas ini jauh lebih detail dari kompas modern.

“Dengan bantuan kompasnya, ia juga berhasil menjelajahi daerah pantai Benua Afrika, mulai dari Luat Merah ke arah selatan
lalu ke Barat hingga Maroko dan Laut Tengah. Tak diragukan lagi, ilmu kelautan adalah sesuatau hal yang sangat dikuasai dan dipahaminya, papar Muhammad Razi. Seringnya ia melakukan penjelajahan di berbagai daerah, tentu saja membuatnya memiliki banyak kenalan dan teman. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Vasco Da Gama, pelaut asal Portugis itu. Mungkin karena Vasco Da Gama sangat mengagumi kompas yang dibuatnya serta pengetahuan yang dikuasai nya, Ibnu Majid pun diajakVasco da Gama untuk turut serta dalam ekspedisi pelayaran yang akan dipimpinnya.

Saat itulah, namanya semakin terkenal, tak hanya di dunia Muslim, tapi juga di dunia Barat. Pada saat membantu Vasco da Gama, ia mengendalikan perjalanan laut dari Benua Afrika ke India. "Untuk mencapai Afrika Timur, orang Portugis mencari informasi secara terus menerus (menyeberangi) Laut Arab sampai seorang pelaut berbakat bernama Ahmad Ibnu Majid ikut terlibat dalam pekerjaan mereka," papar Qutb al-Din al-Nah ra wali (1511-1582), dalam karyanya bertajuk al-Barq al-yamani fil-fath al-Uthmani, yang dipublikasikan Tahun 1892.

Ibnu Majid yang tutup usia pada tahun 1500 M telah mewariskan sederet karya yang sangat penting bagi dunia pelayaran dan kelautan. GR Tibbetts dalam bukunya berjudul Arab Navigation in the Indian Ocean
before the Coming of the Portuguese, mengungkapkan, karya terpenting dari Ibnu Majid adalah Kitab al-Fawaid fi Usul Ilm al-Bahr wal-Qawaid atau (Buku Pedoman tentang Prinsip dan Peraturan Navigasi), yang ditulisnya pada 1490 M. Buku ini tentu saja sangat bermanfaat, terutama untuk membantu orang teluk Persia menjangkau pantai India, Afrika Timur, dan tujuan lainnnya.
Kitab itu merupakan salah satu rujukan terpenting dalam bidang kelautan pada zamannya. Buku itu merupakan ensiklopedia navigasi yang menjelaskan sejarah dan prinsip dasar navigasi, letak bulan, macam-macam kompas, perbedaan cara berlayar di berbagai perairan, posisi bintang, jumlah angin musim, dan angin musim laut lainnya, topan, dan beberapa topik lainya untuk navigator profesional.

Ibnu Majid menulis buku itu berdasarkan pengalaman pribadinya dan juga pengalaman ayahnya yang juga merupakan keluarga navigator terkenal, dan merupakan pengetahuan bagi generasi pelayaran Samudra India. Selain didasarkan pada pengalamannya, semua karya Ibnu Majid juga di padukan dengan teori-teori navigasi yang diperoleh dari buku-buku yang ditulis pendahulunya.

Salah satu ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan pemikirannya adalah Yaqut Al Hamawi. "Saya memposisikan Ahmad Ibnu Majid diatas Yaqut, karena penyebaran pandangan Ahmad Ibnu Majid begitu meluas dari dari dunia Islam hingga ke Barat, dan turut serta memajukan dasar-dasar ilmu kelautan yang mendukung munculnya pelayaran besar-besaran yang dilakukan Eropa ke seluruh penjuru dunia pada saat itu," tutur GR Tibbetts.

Sedangkan, kata dia, pengaruh karya Yaqut sangat kuat dalam pengkajian daerah
- daerah Islam pada masa itu. Namun pada saat yang sama pandangannya relatif tidak berpengaruh secara langsung terhadap dunia Barat. Begitulah peran dan jasa Ibnu Majid dalam mengembangkan ilmu navigasi dan pelayaran.

Subhanallah


BULAN PERNAH TERBELAH DUA


Atas peristiwa ini ALLAH menurunkan ayat Al Qur'an: " Telah dekat saat itu dan bulan telah terbelah. Dan jika orang- orang (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir." (QS Al Qomar 54: 1-2). Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah SAW membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekkah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Coba belah bulan..." Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan.  Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Serta-merta orang- orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!"
Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing masingnya kemudian bersatu kembali”. Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap... (sampai akhir surat Al-Qamar).
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:"Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah..." Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, "Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya." Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia." Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? " Mereka pun menjawab, "Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun."
Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?" Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!. Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batu-batuan yang terpisah (ka rena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!"
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, 'Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Agama Islam ini tidak mungkin salah... Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar.... Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam."
Penemuan ini baru didapatkan setelah adanya tekhnologi yang mutakhir di abad 20 . Inilah salah satu bukti bahwa Qur'an ialah mukjizat terbesar dan SEPANJANG MASA, karena ayat-ayatnya baru dapat dibuktikan oleh ilmu dan tekhnologi terakhir. Bahkan masih banyak lagi ayat-ayat yang belum dapat dibuktikan oleh ilmu dan tekhnologi. Bukti kuat bahwa Qur'an bukan buatan Rasulullah Muhammad SAW tapi berasal dari ALLAH, Tuhan Langit dan Bumi yang Maha Mengetahui ciptaan-NYA. Jika Al-Qur'anul Kariim bukan berasal dari Allah, tentu ayat ini kemungkinan besar berbeda bunyinya dan salah besar, tapi Alhamdulillah... Qur'an TERBUKTI BENAR.
Sumber : www.islamterbuktibenar.net

Tauladan Indonesia


Joko Wi - Sosok Kecil dengan Ide Besar

  
Wali Kota Solo ini sedang jadi bintang hari-hari belakangan ini. Keputusannya menggunakan mobil buatan anak SMK (Kiat Esemka) untuk tugas sehari-hari menggegerkan negeri ini. Namun seperti apa sosok sebenarnya seorang Joko Widodo itu?

Tumbuh dari keluarga miskin yang tinggal di daerah bantaran kali yang kumuh, membuatnya tumbuh menjadi seorang pemimpin yang peka terhadap penderitaan dan berbagai problematika masyarakat miskin. Terlebih ketika spirit itu berpadu dengan pengalamannya selama 23 tahun bergelut di bidang ekspor, maka lahirlah berbagai kebijakan populis yang tak hanya membela dan melindungi kepentingan masyarakat bawah, tetapi juga berhasil menggeser paradigma jajaran pemerintahan kota yang dipimpinnya secara revolusioner.

Anak pertama dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi ini, sekolah SD sampai SMA di kota Solo. Kemudian melanjutkan kuliah bidang teknologi kayu di UGM, Yogyakarta. Setelah lulus kuliah ia sempat bekerja di Aceh selama 2 tahun, sebelum akhirnya mulai merintis usaha di kota kelahirannya. "Saya memulai usaha dari minus, bukan dari nol. Pelan-pelan merintis. Ya sekarang masih kecil, tapi paling tidak produksi yang kami hasilkan sudah diekspor," kisahnya.

Semula ia mengaku tak berniat mencalonkan diri menjadi wali kota. Perhatiannya selama ini hanya tersita untuk urusan usaha yang telah dirintisnya. Sampai suatu ketika, ia merasa prihatin atas perkembangan dan pembangunan kota kelahirannya yang dirasa berhenti di tempat. "Saya melihat kok tidak semakin baik, tapi malah semakin turun dan semakin tidak baik. Sehingga saya merasa tergelitik, saya pikir mengelola kota itu apa sulitnya, sih?"
Pemikiran sederhana itulah yang membuat Joko Wi merasa tertantang. "Tapi saya juga tidak serius-serius amat, karena saya juga merasa tidak terkenal. Jadi boleh dibilang, menjadi wali kota ini bagi saya seperti sebuah kecelakaan," kelakarnya.

Tapi ketika akhirnya ia betul-betul terpilih menjadi orang nomor satu di jajaran pemerintahan Kota Solo, maka Joko Wi segera "mendiagnosa" berbagai penyakit yang membonsai pertumbuhan kotanya. Lalu apa yang ia temukan? "Saya kira masalah yang pertama adalah tak adanya leadership. Dan yang kedua adalah problem di sistem manajemennya. Karena ketika saya hidup di ekspor selama 23 tahun, ada tiga hal yang ‘tidak boleh tidak' harus dipenuhi; yaitu, yang pertama masalah Quality [kualitas]. Kedua, masalah Price [harga]. Artinya kita harus selalu efisien, sehingga harga kita bisa kompetitif. Dan yang ketiga, adalah masalah On time delivery [ketepatan waktu pengiriman]. Ketiga hal ini saya kira sangat bepengaruh sekali dalam pengelolaan kepemerintahan dan pengelolaan sebuah kota, khususnya mempengaruhi kebijakan atau policy yang saya ambil," paparnya. Sungguh luar biasa! (majalahluarbiasa.com)



Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah yang tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

1. Kehadiran
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat, telepon, email, foto atau faks. Namun dengan berada di samping mereka, kita dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. Mendengar
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Berikan kado ini untuk orang- orang tersayang. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapan mereka, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati.

3. Diam
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. Kebebasan
Menyayangi seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk mengatur kehidupannya. Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, ”Kau bebas berbuat semaumu”, namun memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. Keindahan
Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho! Selain keindahan penampilan pribadi, kita pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di lingkungan tempat kita berada.

6. Tanggapan Positif
Cobalah  ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukan orang- orang tersayang untuk Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Ucapan terima kasih, pujian, dan juga permintaan maaf, adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. Kesediaan Mengalah
Tidak semua masalah layak menjadi bahan perselisihan. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan baik dikorbankan menjadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

8. Senyuman
Kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang Anda kasihi?

As Sihah




Manfaat Minyak Gosok Tradisional Indonesia

Penggunaan minyak gosok telah menjadi hal yang umum bagi masyarakat Indonesia. Rasa hangat atau aroma tertentu akan didapatkan saat mengoleskannya. Sejak bayi sampai tua, kehadirannya biasa menemani kehidupan seseorang. Apa saja minyak gosok yang biasa dipakai dan manfaat yang diberikannya?
Beragam Minyak Gosok
Rasa hangat saat dioleskannya minyak gosok disebabkan karena minyak gosok dapat melebarkan pembuluh darah di permukaan kulit. Karena pelebaran ini, maka darah yang mengalir di permukaan kulit akan lebih banyak dan menimbulkan rasa hangat sehingga dapat meredakan rasa sakit. Minyak gosok juga dapat menghilangkan rasa gatal akibat gigitan serangga.
Anda mungkin salah satu penggemar minyak gosok tradisional Indonesia, dan biasa membawanya di tas atau kantong Anda. Berikut beberapa minyak gosok yang biasa dipakai, dari apa dibuatnya dan komposisi bahan yang terdapat di dalamnya:

·         Minyak Kayu Putih
Asal: Ambon
Manfaat: Menghilangkan perut kembung, sakit perut, menghangatkan tubuh.
Ramuan: Berasal dari daun dan ranting tanaman kayu putih. Mengandung eukaliptol, ester asetat, pinen dan limonen.

·         Minyak Tawon
Asal: Makasar
Manfaat: Menghilangkan gatal akibat digigit nyamuk atau serangga lainnya, mengobati luka, memar akibat benturan atau untuk pijat.
Ramuan: Terbuat dari minyak kelapa yang ditambahkan minyak kayu putih, daun lada, bawang, jahe dan kunyit.

·         Minyak Lawang
Asal: Ambon dan Papua
Manfaat: Berguna sebagai penghangat tubuh. Rasa hangat yang dihasilkan lebih hangat dibandingkan minyak kayu putih atau minyak tawon. Biasa digunakan bagi penderita rematik atau untuk pijat.
Ramuan: Tidak diketahui pasti ramuan pembuatnya.

·         Minyak Telon
Asal: Jawa Tengah
Manfaat: Biasa digunakan pada bayi. Berguna untuk menghangatkan tubuh bayi, mencegah dari flu dan dapat memberikan rasa tenang pada bayi.
Ramuan: Terbuat dari 3 jenis minyak yaitu minyak kayu putih, minyak adas dan minyak kelapa. Beberapa pembuatnya mengganti minyak kelapa dengan minyak zaitun atau minyak lavender.

·         Minyak Kasturi atau Gondopuro
Asal: Berbagai daerah di Indonesia.
Manfaat: Bermanfaat untuk mengobati keseleo, mengurangi pegal linu dan gatal akibat gigitan serangga.
Ramuan: Terbuat dari minyak gondopuro.

·         Minyak Cendana
Asal: Jawa, NTT, dan Timor.
Manfaat: Biasa dimanfaatkan sebagai aromaterapi dan mejaga kehalusan kulit.
Ramuan: Mengandung santalol, santalen, santenon, santalal, santalon dan isovaleriladehida.

·         Minyak Kemiri
Asal: Berbagai daerah di Indonesia.
Manfaat: Manfaatnya untuk menyuburkan rambut, pengencang kulit, dan membantu mengatasi penyakit pernapasan. Minyak ini juga dapat menangkal sinar ultraviolet dari matahari.
Ramuan: Kandungan yang terdapat di dalamnya adalah vitamin B6, vitamin E, thiamin, dan antioksidan fenolat.

·         Minyak Cengkeh
Asal: Berbagai daerah di Indonesia Timur.
Manfaat: Bermanfaat untuk menghangatkan tubuh dan dapat digunakan unutk menghilangkan sakit gigi ringan.
Ramuan: Terbuat dari minyak cengkeh yang mengandung eugenol untuk membunuh bakteri dan jamur penyebab rasa sakit.

Minyak gosok dibuat dari hasil penyulingan berbagai bahan tumbuhan pembuatnya yang ditambahkan dengan bahan pelarut. Berbagai tumbuhan penghasilnya ini mengeluarkan bau yang khas, sehingga dengan menciumnya dapat dibedakan jenisnya.

Indonesia memang kaya akan berbagai tumbuhan yang dapat mengatasi penyakit. Salah satunya adalah berbagai jenis minyak yang akrab di masyarakat. Agar terhindar dari efek negatif, gunakan produk yang telah terdaftar di BPOM. Jika minyak dibuat secara tradisional dan tidak teregistrasi, Anda dapat melakukan tes dengan mengoleskan pada sebagian kecil kulit pada tangan. Jika kulit memerah atau alergi, hentikan pemakaian minyak gosok tersebut. J

At Tarbiyah


Tips Memilih Jurusan Kuliah

Ujian Nasional sebentar lagi dilaksanakan dan selanjutnya adalah menentukan langkah ke depan. Bagi kalian yang ingin meneruskan pendidikan masuk ke perguruan tinggi tentunya harus sudah menyiapkan jurusan apa yang akan diambil nanti. Beberapa anak  sering mengalami kendala dalam memutuskan untuk memilih perguruan tinggi mana dan memilih jurusan kuliah apa karena sebagian anak belum mengetahui bakat dan minatnya sendiri.
Tak sedikit anak yang memilih jurusan kuliah atas dasar ikut-ikutan temannya yang sudah kuliah, karena dorongan dan paksaan orang tua ataupun faktor lainnya. Yang perlu kalian tahu jika memilih jurusan kuliah tidak sesuai dengan kepribadian, bakat, minat serta potensi diri kita sendiri akan menimbulkan beberapa masalah dalam proses studi. Salah memilih jurusan kuliah punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan di masa mendatang, kira-kira apa dampak salah memilih jurusan kuliah?

Berikut Dampak Salah Memilih Jurusan Kuliah
1. Problem Psikologis
Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan/ pilihan anak, tapi desakan orang tua atau pihak lain. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.
2. Problem akademis
Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan kuliah antara lain, prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan kuliah bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.
3. Problem relasional
Salah memilih jurusan kuliah membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb, hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui. Atau, anak bisa jadi agresif karena kompensasi dari inferioritas di pelajaran. Karena dia merasa kurang di pelajaran, maka dia berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara misalnya mendominasi, mengintimidasi anak yang dianggap lebih pandai, dsb.
Nah, setelah kita tau betapa besar dampak salah memilih jurusan kuliah, maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara memilih jurusan yang benar.

Bagaimana Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat?
Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure-nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat :
·     Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternatif profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.
·     Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak pasti sukses seperti yang diiklankan.
·     Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.
·     Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar/ tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.
·     Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.
·     Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternatif untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternatif pertama, maka masih ada kesempatan di alternatif berikutnya. Pemilihan alternatif studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.

Kuliah membutuhkan banyak biaya dan waktu yang tidak sebentar. Maka, selagi masih belum terlanjur, memilih jurusan kuliah harus memang benar-benar tepat untuk anda, jangan sampai nantinya putus di tengah jalan. Namun ingat bahwa tidak ada jurusan kuliah yang tidak baik, karena jurusan kuliah itu baik semua, tinggal memilih yang sesuai dan …….. semua itu tergantung dari Anda Sendiri, keputusan ada di tangan Anda!