Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Unborn 8.0 Yellow Pointer

Blogger news

Senin, 04 April 2011

Mind Set

Profesional, Identitas Muslim
    
     Oleh : Rofiq Abidin

Pekerjaan yang terus menumpuk terkadang terasa membebani, penyebabnya tidak lain adalah kita sering “menunda-nunda pekerjaan”. Oleh karena itu kerjakanlah yang mudah terlebih dahulu namun tetap memperhatikan target waktu dan kualitas pencapaiannya. Dalam ajaran Ilahipun telah banyak mengajarkan tentang pentingnya menghargai waktu dan bekerja sesuai jobdesc-nya. Al Qur’anul Karim sebenarnya mengandung nilai tentang job description dan petunjuk teknis dan mukmin selalu dianjurkan untuk bekerja sesuai makanah (jabatan)nya.

Dalam kamus Wikipedia,  seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Jelas bahwa seorang profesional memiliki etos kerja yang tinggi sesuai target pekerjaan dan mengerjakannya dengan sepenuh hati. Muslim yang ringan mengerjakan perintah Allah pada dasarnya ia telah mengerjakan pengabdiannya dengan profesional, sesuai aturan Allah. Jika kita mau belajar dari perintah Allah, contoh saja sholat, yang mengandung aturan-aturan untuk mengerjakannya, kita akan menjadi pribadi muslim yang profesional. Mari kita cermati anjuran Allah berikut ini :“…. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah  : 197). Bekal hidup yang paling baik adalah “taqwa”, baik bekal untuk kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat. Taqwa yang lazim kita maknakan “mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah” ini pada dasarnya telah menjadi identitas muslim untuk menjadi pribadi muslim yang profesional. Ajaran Ilahi mengajarkan “akhlakul karimah”, menghormati tamu dan tetangga dan memberikan hak kepada pegawai ini juga bagian dari sekap profesional dan masih banyak pokok bahasan dalam Islam yang mengandung nilai profesional, kita tinggal menginterprestasikan dan mengamalkannya dalam kehidupan nyata.

Dalam masalah profesional ini Allah mewajibkan kepada pegawai untuk bekerja dengan cara yang itqon (profesional) dan cakap. Adapun hak-haknya di antaranya tidak membebani pegawai dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan, tidak memposisikannya pada pekerjaan yang berat yang tidak mampu dilaksanakan dan jika kita ingin memberikan pekerjaan yang berat, maka hendaknya kita membantunya dengan diri kita atau mencarikan orang lain untuk dapat membantunya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dan janganlah kalian membebani mereka dengan apa yang mereka tidak sanggup, namun jika kalian terpaksa membebaninya maka bantulah mereka”. (HR. Bukhari). Beribadah secara profesional berarti melakukan perbuatan/pelayanan secara tulus dan penuh kesadaran mengikuti aturan/ketetapan syariah yang berlaku. Muslim sejati akan senantiasa memakai baju profesional dan membuang baju lusuh yang terkesan amburadul tanpa aturan. Ya, profesional adalah identitas kita, karena itu pakailah dalam setiap pekerjaan. Jadilah muslim profesional yang akan dapat mengubah hidup kita lebih teratur dan dapat bersikap toleransi kepada segala perbedaan. >>Robin

Pesan Ilahiyah

Wanita Shalihah, Sang Tiang Negara
Oleh : Eri Rindaningsih



''Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'' (QS At-Taubah: 71).

Sebagai makhluk ciptaan Allah Swt, dalam beberapa hal pria dan wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama. Mereka sama-sama wajib memenuhi ibadah kepada Allah Swt, sama-sama wajib untuk mencintai Allah dan rasul-Nya lebih daripada yang lainnya serta sama-sama wajib dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Mereka sama-sama berhak mendapatkan surga, sama-sama berhak untuk didengarkan pendapatnya dan yang lainnya. Dengan demikian, jelaslah, bahwa syariat Islam itu tidak bias gender, tidak bias kelelakian, dan tidak bias keperempuanan. Selain memberikan hak dan kewajiban yang sama, Allah juga memberikan keistimewaan kepada masing-masing pria dan wanita dalam rangka mengabdi kepada-Nya. Allah menciptakan keistimewaan ini bukanlah untuk menjadi alasan yang satu untuk meremehkan yang lain, tetapi supaya satu sama lain saling melengkapi dan menyadari bahwa mereka tak bisa hidup secara normal tanpa kehadiran yang lainnya.

Bagi muslimah sendiri, ada beberapa peran penting yang musti dilaksanakan sesuai fitrah penciptaannya, yaitu :
a. Dalam Lingkup Domestik
1. Sebagai istri
Banyak sekali hadist yang mengabarkan tentang pentingnya peran wanita dalam rumah tangga, khususnya perannya menjadi sahabat bagi suaminya. Hal ini berarti bahwa wanita yang telah dan akan menjadi istri sangatlah besar pengaruhnya pada aktivitas sang suami. Kita bisa melihat banyak sekali sahabat dan tokoh-tokoh besar, mereka pastilah memiliki pasangan hidup yang luar biasa. Nabi Muhammad juga memiliki pendukung yang sangat luar biasa. Peran ini akan berefek besar bagi peradaban manusia, sehingga menjadi patokan penting bagi muslimah, dan juga dalam mewujudkan masyarakat yg baik.
"Para suami merupakan pakaian untuk kamu, dan kamu pun menjadi pakaian untuk mereka" (Q.S. Al- Baqarah : 147)
2. Sebagai ibu untuk anak-anaknya, menjadi pendidik pertama dan utama.
Anak adalah cerminan orangtua, anak yang baik biasanya lahir dari keluarga yang baik pula. Oleh Allah Swt, seorang ibu telah ditempatkan pada kemuliaan yang sangat tinggi menyangkut masalah pendidikan anak. Itulah mengapa tolak ukur seorang anak ditentukan dari ibunya. Bahkan penelitian yang sekarang ada menemukan bahwa anak-anak yang kurang atau mendapatkan belaian dan pelukan dari ibunya akan lebih mudah terserang penyakit daripada yang sering dibelai dan dipeluk ibunya. Pendidikan yang baik sejak dini akan melahirkan generasi yang taat pada Allah dan merindukan tegaknya Islam.

b. Dalam Lingkup Publik
Seorang muslimah dengan tanpa melupakan tanggung jawab sebagai ratu rumah tangga ia juga memiliki peran dan tanggung jawab untuk berkiprah dimasyarakat. Surah At- Taubah ayat 71 di atas juga menjelaskan bahwa tugas wanita dalam pandangan Islam bukan seputar sumur, kasur, dan dapur semata. Namun, juga ada aktivitas dakwah dan amar makruf nahi mungkar yang dalam skala tertentu bisa merupakan aktivitas politik tingkat tinggi. Sebagai contoh, tatkala Khalifah Umar mengumumkan kebijakan larangan mahar tinggi, seorang wanita memprotesnya lantaran kebijakan itu bertentangan dengan firman Allah, ''Sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun.'' (QS An-Nisa: 20). Khalifah Umar pun langsung mengoreksi kebijakan itu.
Masih banyak kisah lain yang menunjukkan peranan politik penting muslimah di masa kejayaan Islam. Seperti halnya Aisyah Ummul Mukminin yang berperan aktif sebagai guru bagi para sahabat. Atau contoh lain dari peran muslimah sebagai da’iyah bagi masyarakat adalah Asy-Syifa yang bertugas sebagai administrator pasar pada masa pemerintahan Umar. Atau Ummu Habi’ binti Abu Thalib yang berperan aktif dalam politik ketika terjadi Fathul Makkah, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Maka jika muslimah punya peluang utk melakukan perannya bagi masyarakat, sekecil apapun itu, maka lakukanlah, Insya Allah akan lebih baik dalam mencerdaskan bangsanya.
Namun sekali lagi, kiprah di publik ini tentunya bukan lantas menjadikan muslimah keluar dari area fitrahnya, yakni sebagai ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya.

Nah, mengingat peranan- peranan yang begitu mulia dan tidak ringan tersebut, seorang muslimah tentu dituntut untuk memiliki kemampuan dan karakter pribadi yang excellent. Seorang muslimah hendaknya mampu melakukan tiga hal berikut ini :
1. Tarbiyah Dzatiyah
Tarbiyah Dzatiyah (self education) atau pembinaan pribadi merupakan kekuatan utama yang mampu membentuk muslimah dengan kepribadian unggul. Dan hal ini bisa dilakukan dengan cara:
a.      Menambah/meningkatkan iman dan ruhiyah
b.      Membangun akhlak dan penampilan agar mampu berperilaku lemah lembut, kasih sayang, dan suka membantu orang lain.
c.      Memahami ilmu dan system Islam
d.      Menjaga fisik dan aktivitas amal
2. Menata Waktunya
Seorang muslimah harus mampu menata waktunya seefektif mungkin. Setidaknya ada empat hal yang harus mendapatkan perhatian khusus yaitu :
a.    Waktu untuk agamanya
Seorang muslimah harus mampu memperhatikan apa saja yang diperintahkan Allah dan yang di larang-Nya, setiap waktunya harus senantiasa komitmen dalam ketakwaannya.
b. Waktu untuk akalnya
Muslimah harus mempunyai waktu khusus untuk mengasah akalnya, sehingga ia bisa tampil cerdas dalam memahami ilmu dan mampu mengatasi persoalan dengan bijaksana.
c. Waktu untuk rumahnya
Maksudnya yaitu, seorang muslimah hendaknya mampu mengoptimalkan waktu untuk rumahnya dengan cara :
1. Mendasari rumahnya dengan takwa
2. Menjauhkan diri dari bermegah-megahan dan kemewahan
3. Mampu mengatur anggaran keluarga dengan baik
4. Menjadikan rumahnya sebagai syurga (Baiti Jannati) bagi seluruh anggota keluarga.
d. Waktu untuk masyarakat
Sebagai bagian dari masyarakat, seorang muslimah harus meluangkan waktunya untuk menunaikan kewajiban sosialnya, misalnya menyempatkan diri untuk bersilaturahim, menjenguk tetangga yang sakit, ta’ziyah, memberi hadiah, membantu tetangga yang punya hajat, dan lain-lain.
3. Melakukan aktivitas yang mendukung profesionalitas kerja (Itqonul Amal)
Sudah jelas Allah menciptakan manusia dengan berbagai potensi yang dimilikinya, yang merupakan sebuah anugerah kenikmatan dari-Nya. Namun tidak sedikit dari kita kurang begitu menyadari akan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu seyogyanya kita menggali potensi yang ada dalam diri kita ini, tidak terkecuali muslimah. Setelah mengetahui potensinya tersebut, maka ia harus terus berupaya mengembangkan potensinya itu agar nantinya ia mampu beraktifitas secara profesional (itqon), sehingga bisa mendukung kebangkitan umat.

Demikianlah, betapa peran seorang muslimah dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara sangatlah luar biasa dan mulia. Oleh karena itu, pantaslah dikatakan wanita sebagai tiang negara. Jika sebagai tiang dia lengah, ambruklah negaranya. Na'uzubillahiminzalik.
Akhir kata, esensi peran seorang muslimah adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadi wanita shalihah. Wanita yang akan dicintai dan disayangi oleh Allah dan rasul-Nya, orangtua dan keluarganya, sahabat-sahabatnya, suami dan anak-anaknya. Tidak ada kata terlambat, persiapkan diri mulai saat ini juga.
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik- baik perhiasan adalah Wanita Shalihah.”(HR. Muslim)

Jejak Risalah

ZAINAB AL- GHOZALI : PEJUANG WANITA ISLAM


 Zainab al-Ghozali adalah wanita luar biasa. Tokoh asal Mesir ini begitu gigih memperjuangkan persamaan hak kaum perempuan berdasarkan keyakinannya, sesuai doktrin ajaran Islam yang benar. Oleh karenanya, sejarah mencatat Zainab lebih dikenal sebagai aktivis Islam ketimbang cendekiawan Islam.
Dia terlahir di wilayah Al-Bihira, Mesir pada 1917, dan merupakan keturunan dari kalifah kedua Islam, Umar bin Khattab dan Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Ketika masih berusia sangat muda, 10 tahun, Zainab al-Ghozali telah memperlihatkan kepandaian dan kelancarannya dalam berbicara di depan umum. Sepanjang hidupnya, dia lantas membentuk dirinya sebagai orang yang berhasil belajar secara otodidak. Ambisinya yang kuat dan tekadnya yang membara, membuatnya maju untuk mencapai jenjang pendidikan tinggi, di saat kaum wanita pada masa itu jarang yang mengenyam pendidikan karena dianggap tabu.

Menginjak usia remaja, Zainab aktif di organisasi Persatuan Kelompok Feminis Mesir yang dibentuk oleh Huda Al-Sharawi tahun 1923. Namun tak lama dia mengundurkan diri dari organisasi itu karena bersebarangan pendapat mengenai perjuangan menuntut kesetaraan. Dia tidak setuju dengan ide-ide sekular tentang gerakan pembebasan perempuan. Meski demikian, al-Ghozali tetap menghormati Sharawi dan menyebutnya sebagai seorang wanita yang memiliki komitmen dan keimanan yang baik. Saat usianya 18 tahun (1936), dia mendirikan Asosiasi Wanita Muslim untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan kaum perempuan yang sesuai norma-norma Islam dan ditujukan untuk kepentingan-kepentingan Islam. Tidak lama setelah mendirikan Asosiasi Wanita Muslim, ia langsung melakukan sejumlah aksi dan mendapatkan dukungan dari Menteri Wakaf untuk mendirikan 15 mesjid dan belasan mesjid lainnya yang dibiayai oleh masyarakat umum.

Zainab al- Ghozali adalah seorang da’i wanita yang cukup gigih dalam dakwahnya. Dalam keseharian, yang ada didalam fikirannya hanyalah bagaimana menyebarkan kebajikan dan membimbing manusia ke jalan yang benar. Dia memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam. Al-Ghozali banyak dipengaruhi oleh pendiri Ihkwanul Muslimin, Syekh Hasan al-Banna. Ia memegang teguh pandangannya bahwa tidak ada konflik antara agama dan politik. Al-Ghozali adalah orang yang lantang mempertahankan syariah dan kerap menghadapi masalah dengan rezim Mesir pada saat itu, Presiden Gamal Abdul Naser. Dia mengalami hidup yang penuh siksaan dalam tahanan rezim itu.
Meremang bulu roma saat mendengar kisahnya. Meski demikian, keyakinannya akan pertolongan Allah Swt, kenikmatan iman yang dirasakannya, serta tekad yang membaja membuat ia terus bersabar.
Berikut adalah cerita pengalaman beliau sepanjang berada di dalam penjara :
“Sebuah pintu ruangan yang sangat gelap dibuka, lalu aku dimasukkan ke dalamnya. Dan ketika ruangan itu telah menelan diriku, aku mengucapkan, “Bismillah As-salamu’alaikum.” Kemudian, pintu itu ditutup kembali. Setelah itu, lampu yang sangat terang dinyalakan dengan tiba-tiba. Ini dimaksudkan untuk menyiksa diriku. Ruangan itu dipenuhi oleh beberapa anjing. Aku tidak mengetahui berapa jumlahnya. Aku pejamkan kedua mataku dan aku letakkan kedua tanganku didadaku, karena ketakutan yang mencekam. Lalu aku dengar suara pintu dikunci dengan rantai dan gembok besar. Anjing-anjing itu terus menyerangku dan mengigit sekujur tubuhku, kepalaku, kedua tanganku, dadaku, punggungku dan di seluruh bagian tubuhku kurasakan tusukan taring-taring anjing. Sakit sekali. Tatkala aku mencuba membuka mata untuk melihat, maka dengan segera kupejamkan kembali karena ketakutan yang sangat. Lalu kuletakkan kedua tanganku di bawah kedua ketiakku, sambil menyebut asma-asma Allah Swt. (Asmaul Husna), mulai dari kata, “Ya Allah, Ya Allah…” Satu per satu nama agung Allah kubaca. Sementara anjing-anjing tiada berhenti mengigit tubuhku. Tusukkan taringnya kurasakan di kepalaku, pundakku, punggungku, dadaku, dan disekujur tubuhku.
Saat itu saya berdo’a kepada Allah swt. dengan mengatakan, “Ya Allah sibukkanlah aku dengan (mengingat)-Mu, hingga melupakan selain-Mu. Sibukkanlah aku dengan (mengingat)-Mu, wahai Tuhanku. Wahai zat yang Maha Esa, wahai zat yang menjadi tempat bergantung. Bawalah aku dari alam kasar (dunia) ini. Sibukkanlah aku agar tidak mengingat seluruh hal selain-Mu. Sibukkanlah aku dengan (mengingat)-Mu, bawalah aku di hadirat-Mu. Berilah aku ketenangan yang sempurna dari-Mu. Liputilah aku dengan pakaian kecintaan-Mu. Berikanlah kepadaku rezeki mati syahid dijalan-Mu. Karunikanlah kepadaku kecintaan yang tulus kepada-Mu, keridhaan pada (ketentuan)-Mu dan Ya Allah, teguhkanlah diriku, sebagaimana keteguhan yang dimiliki oleh para ahli tauhid ya Allah!”
Doa tersebut kuucapkan, sementara binatang-binatang buas itu tidak berhenti menusukkan taringnya disekujur tubuhku. Detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam pun berlalu. Tiba-tiba pintu ruanganku terbuka, lalu aku dikeluarkan dari kamar. Aku membayangkan, bahwa pakaian putih yang kukenakan telah berlumuran darah. Itulah yang saya rasakan dan bayangkan bahwa anjing-anjing itu benar-benar telah mengigitku. Akan tetapi, betapa terkejutnya aku. Seolah-olah pakaianku tidak terkena sesuatu apapun, dan seolah-olah tiada satu pun taring yang menembus tubuhku. Mahasuci Engkau ya, Allah. Para penjaga penjara heran ketika mengetahui bahwa anjing-anjing tidak merobek-robek tubuhku.”

Penjara dan siksaan, ternyata tidak pernah mematahkan tekadnya bahkan membuatnya lebih kuat. Zainab al-Ghozali kembali ke Rahmatullah pada Hari Rabu 3 Agustus 2005 di kala umur beliau 88 tahun. Ternyata umur yang panjang yang dianugerahkan Allah pada beliau telah digunakan tanpa sia-sia sedikitpun, semuanya dikorbankan demi menegakkan agama Allah yang mulia. Zainab al-Ghozali meninggalkan warisan berupa perjuangan membela Islam dan reputasinya sebagai aktivis perempuan yang tanpa ragu melawan sekularisme dan liberalisme dan menggantikannya dengan nilai-nilai Islam. Beliau menjadi bukti kukuh bahwa sebenarnya Islam mampu membina wanita yang berjuang untuk Islam. Jadi tidaklah salah jika kita menggelarinya sebagai Ummul Mujahidah pada masa kini. Semoga Allah mengucurkan rahmat yang melimpah ruah kepada beliau dan menempatkan beliau di kalangan para siddiqin, amilin dan mujahidin. Amin. (dari berbagai sumber)










Ragam Ilmu


FAKTA MENAKJUBKAN SEPUTAR TUBUH MANUSIA

Sudah tahukah anda bahwa manusia memiliki banyak sekali fakta yang mengejutkan? Nah berikut ini adalah beberapa fakta menakjubkan seputar tubuh manusia.

Partikel Kulit : Seseorang yang berukuran nomal dapat melepaskan sekitar 600.000 partikel kulit setiap jamnya, yang bila dijumlahkan dalam setahunnya menjadi 700 gram. Pada usia 70 tahun ia kehilangan 50 kg kulit atau sekitar 2/3 berat tubuhnya.
Rambut : Orang akan kehilangan rambutnya 45 helai setiap hari, bahkan pada beberapa orang dapat kehilangan 60 helai. Tetapi karena rata-rata kulit kepala mengandung 125.000 rambut, maka kehilangan itu tidak terlalu diperhitungkan. Dan sepanjang hidupnya seseorang bisa kehilangan rambut sebanyak kurang lebih 1,5 juta helai rambut.
Sel Darah Merah : Sel darah merah yang mengalir dalam tubuh kita memiliki masa hidupnya sekitar empat bulan, dan jika perjalanan dalam tubuh kita itu dihitung maka sel dalah merah telah menempuh perjalanan sejauh 1.600 Km.
Sel Syaraf Otak : Manusia memiliki sel syaraf otak sebanyak 10 milyar yang tersimpan lebih rapat dibanding jaringan lain dalam tubuh, mempunyai kemampuan merekam lebih dari 86 juta bit informasi (sekitar 11 juta huruf) setiap harinya. Kemampuan memori manusia selama hidupnya diperkirakan dapat menampung 100 trilyun bit informasi (12,5 trilyun huruf).
Metabolisme Otak : Bila metabolisme otak diubah menjadi energi, maka energi itu setara dengan yang dikeluarkan bola lampu 20 watt.
Menghidup Udara : Tenggorokan adalah jalan yang paling sibuk dalam tubuh, melalui mulut, lalu turun ke tenggorokan. Orang dapat menghabiskan 40 ton makanan selama hidupnya, dan dapat menghirup udara sekitar 500.000 meter kubik udara.
Bersin : Pada saat kita bersin dengan kuat partikel yang terlontar memiliki kecepatan 165 km per jam.
Rangkaian Saraf Otak : Rangkaian saraf otak yang sampai saat ini baru sebagian dipetakan oleh ahli saraf, 1.400 lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan telepon dunia saat ini.
Sensitivitas Mata : Setelah satu menit terjadi kegelapan, sensitivitas mata terhadap cahaya meningkat 10 kali, setelah 20 menit ia meningkat 600 kali, dan mencapai batas sensitivitasnya hingga 2500 kali dari sebelum ada kegelapan setelah 40 menit.
Reaksi Kimia Otak : Pada saat ini di otak kita setiap detiknya berlangsung sekitar 100.000 reaksi kimia yang berlainan.
Berbicara Serentak : Jika semua orang di bumi ini, yang berjumlah sekitar 4,6 milyar, berbicara serentak, maka akan menghasilkan energi akustik yang menyamai energi satu pembangkit listrik tenaga kecil.
Sensor Panca Indera :  Dari semua data sensori yang secara tetap diterima kelima panca indera, hanya satu persen saja yang diolah oleh otak. Lainnya yang 99 persen dianggap tidak relevan.
Bakteri : Setiap inci persegi tubuh manusia dihuni rata-rata 32 juta bakteri, sehingga untuk seluruh tubuh total bakteri mencapai 100 milyar bakteri atau sekitar 22 kali jumlah penduduk dunia.
Sensor Alat Penciuman : Bidang sensori yang memungkinkan kita mencium bau, luasnya hanya 4,7 cm persegi. Pada anjing pemburu 62,5 cm persegi dan hiu 150 cm persegi, sementara kelinci memiliki reseptor bau seluas permukaan kulit di seluruh tubuhnya.
Sensori Cahaya : Diperlukan tempo seperlima ratus detik bagi otak untuk mengenali suatu benda setelah cahaya dari benda itu masuk ke mata untuk pertama kalinya.
Jantung : Jantung setiap harinya menghabiskan energi yang besarnya cukup untuk mengangkat benda seberat hampir 1 ton ke ketinggian 13 meter. Pada umur 50 tahun jantung seseorang telah melakukan kerja yang setara dengan mengangkat benda seberat 18.000 ton ke ketinggian 230 km. Berat itu sendiri beberapa kali lebih berat di banding muatan terberat yang pernah di tempatkan di orbit bumi.
Mata : Mata manusia tergolong sangat peka, karena pada suatu kondisi ideal ia bisa mendeteksi dari sebuah puncak gunung di malam dari nyala sebatang korek api pada jarak 80 km.
Menghirup Udara : Pada saat kita berbaring, tubuh kita menuntut agar kita menghirup udara sekitar delapan quart (1 quart=0,9463 liter) tiap menit. Kalau kita bangun duduk (sit-up) diperlukan 16 quart udara tiap menit. Kalau kita berjalan diperlukan 24 quart, dan kalau berlari tubuh memerlukan 50 quart udara per menitnya.
Satu Inci Kulit manusia : Satu inci persegi atau 6,25 persegi kulit, dua kali luas kuku ibu jari; mengandung 645 kelenjar keringat, 25 meter saraf dan lebih dari 1.000 ujung saraf, 65 penghasil minyak serta, 6 meter pembuluh darah.
Kematian : Seseorang akan meninggal akibat tanpa tidur lebih cepat dibandingkan kelaparan. Kematian akan terjadi setelah sekitar 10 hari tanpa tidur, sementara seseorang akan meninggal setelah beberapa minggu tidak makan.
Kecepatan Otak : Impuls saraf paling cepat dari saraf ke saraf di otak berkecepatan 400 km per jam.
Senggama : Selama 10 menit orang melakukan senggama (hubungan badan) dapat membangkitkan energi tidak kurang dari 3.000 watt, dimana energi yang dihasilkan sebanyak itu dapat dipergunakan menjalankan semua peralatan elektronik rumah tangga; kulkas, tv, ac, tape stereo, dll selama 10 menit. (sumber : koleksiweb.com)

As Sihah


Halitosis (Bau Mulut)

oleh : 
drg. Hoiriyah Damanhuri (Dokter Gigi PKSH)


Halitosis adalah istilah yang digunakan untuk bau mulut, merupakan masalah yang sering dialami banyak orang dan menjadi hal yang dianggap memalukan.

Penyebab
Bau mulut timbul karena adanya kandungan sulfur dalam napas.
Halitosis dapat disebabkan oleh banyak hal, yaitu :
http://www.klikdokter.com/userfiles/bm2.JPG
Gambar : Buruknya kebersihan mulut dapat menyebabkan halitosis

Gigi tiruan yang tidak dibersihkan dengan baik menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri pada permukaan gigi tiruan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Perawatan

Penyebab
Bau mulut timbul karena adanya kandungan sulfur dalam napas.
Halitosis dapat disebabkan oleh banyak hal, yaitu :
·       Kebersihan mulut yang buruk, sehingga jumlah bakteri sangat banyak dalam mulut dan di permukaan lidah. Tanpa pembersihan mulut yang baik, sisa makanan akan tertinggal dalam mulut dan menjadi lingkungan yang cocok untuk bakteri berkembang biak yang akan menyebabkan bau pada mulut. Selain itu, sisa makanan yang menempel pada gigi, gusi, dan lidah akan menyebabkan gingivitis (radang gusi) dan gigi berlubang, sehingga akan meningkatkan bau mulut dan rasa yang tidak enak di dalam mulut.
·      Lidah kotor karena tidak pernah ikut disikat.
Permukaan lidah yang tidak rata dapat menyimpan kotoran dan bergabung dengan bakteri yang menghasilkan gas sulfur, yang merupakan sumber bau mulut.
·      Mengunyah hanya pada satu sisi.
Gerakan pengunyahan akan menstimulasi keluarnya air liur yang akan membilas sisa makanan. Jika makanan hanya dikunyah satu sisi, maka kelenjar air liur sisi tersebut akan lebih aktif mengeluarkan air liur sementara sisi lainnya tidak. Maka plak akan menumpuk dan juga berujung kepada pembentukan karang gigi.
·      Pembersihan gigi tiruan yang kurang baik.
Gigi tiruan yang tidak dibersihkan dengan baik menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri pada permukaan gigi tiruan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
·       Penyakit gusi atau jaringan periodontal (jaringan penyangga gigi).
·       Penyakit sistemik. Bau mulut dapat merupakan salah satu gejala dari penyakit tertentu, misalnya infeksi saluran pernapasan, gangguan pencernaan, diabetes, atau kelainan pada hati.
·       Xerostomia (mulut kering).
·       Pemakaian beberapa obat-obatan tertentu dapat menyebabkan mulut menjadi kering, terutama obat-obatan untuk mengatasi depresi dan tekanan darah tinggi. Xerostomia juga dapat disebabkan oleh kelainan pada kelenjar ludah sehingga produksi ludah menurun. Selain itu, kebiasaan bernapas lewat mulut juga dapat menyebabkan mulut cenderung menjadi lebih kering.
·       Merokok.

Perawatan

Perawatan
·       Sikat gigi dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
·       Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
·       Pembersihan permukaan lidah secara teratur. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut atau kassa.
·       Pemakaian obat kumur anti bakteri untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut, misalnya obat kumur yang mengandung chlorhexidine. Lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi dalam penggunaan obat kumur tersebut.
·       Scaling (pembersihan karang gigi).
·       Perbaikan dan penambalan gigi-gigi yang berlubang.
·       Berhenti merokok.
·       Pada kasus-kasus xerostomia tertentu, dokter gigi mungkin akan memberikan saliva buatan. Perbanyak minum air putih dan konsumsi sayuran serta buah-buahan.
·       Lakukan kunjungan secara teratur ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk kontrol rutin dan pembersihan.
·       Lakukan konsultasi dengan dokter bila halitosis berkaitan dengan penyakit sistemik.

Demikian, semoga berguna.