Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Unborn 8.0 Yellow Pointer

Blogger news

Rabu, 11 Januari 2012

Mind set


Meng-install Komitmen Dakwah Kita
Oleh : Rofiq Abidin

Kian hari kita rasakan dekadensi moral semakin menjadi- jadi. Pergaulan menjadi jendela  efektif  yang mempengaruhi pola pikir, sikap dan keputusan seseorang memilih jalan. Tidak sedikit orang tua yang prihatin terhadap pergaulan anaknya, sehingga mengambil tindakan preventif dan protektif agar anaknya tidak terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Adapun yang duduk di pemerintahan senyatanya terus menerus menuai kasus korupsi yang notabene mereka kebanyakan muslim. Berbagai iklan di berbagai media telah banyak menyindir sikap pemerintah yang korup, namun sepertinya tidak mempan, masihkah berfungsi nuraninya? Melihat kenyataan ini, sebagai muslim tentunya terketuk hati kita, karena dakwah merupakan komitmen yang perlu kita install kembali. Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang – orang yang beruntung”. (Ali Imran : 104)
Melalui ayat ini, Allah menyeru kepada setiap kita untuk melakukan dakwah sesuai dengan kemampuan dan bidang keahliannya, apapun profesi dan posisi jabatannya serta di manapun ia berada. Dalam sebuah hadispun Rasulullah SAW memberikan gambaran betapa dakwah merupakan kewajiban kita, baik yang memiliki kekuasaan ataupun tidak. Cakupan dakwah tidak terbatas dalam bentuk ceramah atau pengajian semata, namun dakwah harus menyentuh sektor kehidupan yang nyata, sehingga maknanya semakin terasa dan memberikan solusi dalam kelangsungan hidup bersama. Sekarang, yang kita perlukan adalah kembali menguatkan komitmen da’wah kita (re-installing), agar da’wah tidak menghambar dan sering ‘hang’ digerogoti virus-virus. Mari kita meng-install ulang komitmen dakwah kita dengan beberapa hal berikut ini :
Pertama, pahami bahwa da’wah itu fardhu, yang mengakibatkan konsekuensi dosa bagi orang yang tidak melakukannya. Kita tidak perlu lagi memperdebatkan ini fardu ain atau fardu kifayah, karena dalam kenyataannya ummat ini masih butuh sentuhan dakwah, mulai anak-anak, remaja bahkan dewasa.
Kedua, bersihkan memori kita dari pikiran yang kotor,  nafsu kebebasan, dan paham yang menyesatkan. Ketika Anda menginstal computer, semua virus dan file aktif yang mencurigakan harus dibersihkan dulu, kalau tidak ingin instalasi Anda gagal karena software Anda kalah oleh virus itu. 
Ketiga, tanamkan niat dan tujuan yang benar, ikhlas semata mengharap ridha Allah. Niat akan mempengaruhi perolehan kita. Ketika kita berda’wah dengan niat karena Allah, niscaya Allah memberi bimbingan sesuai yang dikehendaki-Nya.
Keempat, Lakukan dakwah dengan proporsional dan sabar, tiga pendekatan dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW, yakni tangan, lisan dan hati mestilah dilakukan sesuai kondisi dan posisi kita. Dari pendekatan kekuasaan, kita lakukan dengan membuat aturan-aturan yang islami dan tidak memihak kemungkaran. Pendekatan lisan, ucapkan yang benar walaupun pahit, nasehatkan dalam setiap celah kesempatan, baik melalui pertemuan maupun person to person. Selanjutnya pendekatan hati, yakni heart to heart, pendekatan yang terus dilakukan kepada orang yang sulit sekalipun, bicara dengan hati ke hati, diiringi dengan penegasan tauladan dan do’a. Semoga komitmen dakwah kita terus terjaga demi kelangsungan kehidupan kita selanjutnya. 

Pesan Ilahiyah

SEMUA BERAWAL DARI NIAT
Oleh : Rofiq Abidin

Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.
(QS. Asy Syuura :20).

Dalam setiap pekerjaan kita, ada sebuah kehendak hati yang menggerakkan langkah kita, ialah niat. Semua yang kita lakukan menyimpan kepentingan-kepentingan, bisa jadi kepentingan itu bermanfaat, mudharat atau bahkan kepentingan itu kosong hanya sebatas kepuasan. Niat merupakan ruh dalam amal, niatlah yang akan menjaga semangat kita dan memotivasi kita. Jika kita mulai lemah dan lesu dalam mencapai sesuatu, kembalilah kepada niat baik anda, karena niat menyimpan tujuan, kepentingan dan obsesi anda. Niat akan meminyaki api semangat anda, karena getaran niat ini akan benar-benar menggetarkan emosi anda jika dilakukan dengan ikhlas dan penuh khusyuk. Niat dapat mengembalikan kita untuk kembali, kembali kepada jalan kebenaran, yakni jalan Allah. Jika kita mulai berbelok arah, niatkan kembali karena Allah. Boleh jadi kita melakukan sesuatu tapi tidak sesuai dengan niat kita, kita meninggalkan niat yang pernah kita ikrarkan dalam hati dan kita komitmenkan dengan lisan, kita jadi berpaling dari arah tujuan semula. Islam sangat memperhatikan urusan niat ini, setiap amal dan peribadatan kita memang sangat ditentukan oleh niat. Rasulullah menegaskan dalam buah tuturnya (Al Hadits) :
Daripada ‘Umar bin al-Khaththab RA, dia berkata, Rasulullah (shalawat dan salam ke atas baginda) bersabda: “Sesungguhnya amal itu tidak lain hanyalah dengan niat dan sesungguhnya bagi setiap orang hanyalah apa yang dia niatkan. Maka barang siapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang berhijrah untuk dunia yang dia inginkan atau kerana seorang wanita yang ingin dia nikahi, maka hijrahnya adalah kepada apa yang dia berhijrah kerananya.

Niat dan Hijrah
Buah tutur Rasulullah SAW yang tertulis di atas ada dalam kitab Riadus Shalikhin pada halaman pertama, perihal ini menjadikan saya tertarik untuk membaca berulang-ulang, karena selama ini rata-rata kita hanya mendapat penggalan hadistnya saja yakni “insnamal a’malu bin niat” (sesungguhnya setiap amal tergantung/dengan niatnya). Namun ternyata sebuah perintah hijrahpun disertakan dalam hadist ini oleh Rasulullah SAW, bermakna adanya makna historis antara niat dengan hijrah. HIjrah merupakan salah satu amal yang diperintahkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW dan ummatnya untuk membangun diri (nafs), tempat peradaban dan aplikasi aturan-aturan Ilahiyah, sehingga wujudlah Madinah (sebuah tempat peradaban yang didalamnya diberlakukan aturan Allah oleh manusia). Apa kaitan niat dengan hijrah? Secara historis pada masa itu hijrah menentukan kelanjutan iman seorang muslim. Jadi jika niat berhijrah mestilah karena Allah dan Rasulnya, bukan untuk mendapatkan harta, wanita atau bahkan kelimpahan saat mencapai kemenangan. Semua kelimpahan pada masa yang akan datang adalah efek dari niat tulus kita untuk berhijrah, mengubah diri menjadi lebih baik, lebih sholeh, lebih sukses dan kemakmuran lainnya.

Semua Berawal dari Niat, Niatpun Tak Hanya di Awal Saja
Sesungguhnya semua amalan itu terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang diniatkan. (HR. Bukhori)
Pernahkah anda mendengar celoteh “kamu ini gak niat”, itu adalah ungkapan kejengkelan seseorang saat melihat bawahan, teman atau rekan yang tampak kurang serius mengerjakan sesuatu, berarti ia sedang mengerjakan suatu pekerjaan, bukan sebelum mengerjakan. Niat memang akan tampak sungguh-sungguh atau tidak, saat seseorang sedang melakukan pekerjaannya. Contoh gampangnya saja, saat kita sholat, saat niat awal yang diikuti takbirotul ikrom kita khusuk, namun boleh jadi setelah selesai niat, pikiran kita mengembara kemana-mana, itu karena niat kita hanya di awal saja, maka kembalilah kepada niat semula, jagalah, sehingga kekhusukan akan begitu terasa. Niat itu adalah sebuah esensi penting yang harus kita bawa kemana-mana untuk mencapai tujuan akhir, niat juga sebuah visi yang akan membawa kita kemana kita melangkah, walaupun terkadang kita melupakannya karena menemukan sesuatu yang baru. Jadi awali semua dengan niat, kemudian jagalah, agar melakukan sesuatu itu penuh khusuk (dalam urusan ritual) dan penuh serius dalam urusan mu’amalah sehingga memperoleh khusnul khotimah (akhir yang baik/sukses).

Manajemen Niat
Niat baik akan membawa kepada kemanfaatan, niat jahat akan dapat menyeret kepada kemudharatan. Semua akan membawa efek masing-masing, maka ketulusan niat baik sangat berdampak kepada istiqomahnya amalan kita. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah manajemen niat, ini bukan bermakna monopoli niat, tapi lebih ke arah esensinya, agar menemukan keistiqomahan keridhoan Allah. Karena Allah maha tahu setiap gerakan kita, pun juga gerik hati kita, sedang berubah-ubah, istiqomah atau condong kepada keburukan. Allah sangat tahu apakah kita tulus atau bercampur dengan riya’, maka krentek hati kita akan menjadi pemicu gerak dan langkah kita, boleh jadi niat kita ingin mengubah, namun justru malah terpengaruh dengan fakta yang cenderung mundur, itu karena manajemen niat kita yang lemah. Mari kita renungi peringatan Allah berikut ini :
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari negerinya (untuk berjihad di jalan Allah) dengan berlagak sombong dan menunjuk-nunjuk (riya’) kepada orang ramai. [al-Anfal 8:47]
Setiap manusia yang sedang berniat baik, iblis tidak pernah terima, berbagai cara ia lakukan untuk mengurungkan niat kita. Perangkap yang bernama riya’ disiapkan untuk merusak niat baik kita, maka waspadalah. Setiap kebaikan murni akan terasa baik pula oleh nurani kita dan nurani manusia yang melihatnya, apalagi Allah yang maha tahu. Maka mengatur niat perlu kita lakukan agar tidak menemukan kesia-siaan. Ada tiga hal yang dapat merusak niat :
1.    Riya’, sebuah sifat perusak niat baik, yang menyimpan kepentingan agar kita dinilai baik, hebat, dan kuat. Ini bisa dirasakan atau bahkan kita tutupi dengan pembenaran-pembenaran sikap kita.
2.    Takabur, sebuah sikap yang menjadikan kita lupa diri dan lupa dengan niat baik semula, niat kita akan berantakan manakala dihinggapi oleh sikap sombong, karena takabur akan melenakan kita, karena selalu merasa besar dan tidak rendah hati, sehingga bisa jadi menutup rapat-rapat niat baik yang sudah kita susun rapi.
3.    Putus asa, tak ada harapan lagi, ini yang dirasakan saat kita putus asa, ikhtiar kita serasa mentok, tak ada lagi peluang sehingga niat awal kita menjadi seolah tak terkejar.
Jauhilah tiga sikap tersebut di atas jika anda ingin niat anda terjaga sampai pada proses pencapaiannya dan mendapatkan ridho Allah SWT.
Adapun penyembuhnya juga ada 3, yakni :
1.    Ikhlash, kunci diterimanya sebuah amal adalah ikhlash, niatkan semua amal kita dengan ikhlash, pasti tidak akan sia-sia. Hanya dengan mengikhlaskan niat dan menjalankan niat dengan ikhlash kita akan menjadi lapang saat niat kita belum tercapai dan akan segar kembali manakala menemukan kebuntuan. Karena demikian perintah Allah dalam menjalankan ibadah, sebagaimana firman-Nya :
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS Bayyinah :  5)
2.    Sungguh-sungguh, niat yang sungguh-sungguh bermakna actionnya juga sungguh-sungguh. Kalau hanya di awal saja, akan membawa kesia-siaan tenaga dan waktu kita. Maka marilah kita jaga kesungguhan niat kita, niscaya akan berefek kapada kekhusukan/ konsentrasi ibadah kita, baik dalam konsep ritual maupun aktual.
3.    Sabar, banyak yang beranggapan bahwa sabar itu bersifat defensif (bertahan), padahal nilai sabar itu adalah bergerak menjunjung niat baik yang telah kita tanam. Namun dalam situasi tertentu sabar dalam interprestasi bertahan sangat perlu, sekedar untuk refresh agar kita tidak mundur dan stress. Ya, dengan sabar, stress akan pergi, dengan sabar kita akan dapat menjaga niat kita. Sabarlah saat mengamalkan niat kita niscaya akan menemukan pencapaian maksimal. Kalaupun niat baik anda yang ikhlash ternyata dipersepsikan buruk oleh orang lain, maka itu adalah ujian karena misi dan niat yang kita bawa belum nyambung. Sebagaimana Q.S. Al Kautsar : 3, “Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”.
Manajemen niat, bermakna manajemen perasaan, agar kita tidak mudah putus asa dengan niat. Jagalah niat kita dengan ikhlash dan sungguh-sungguh mengamalkannya, niscaya akan menemukan ketenangan dan kekhusukan dalam menjalankan perintah Allah serta meraih ridho-Nya.
Asbabun nuzul

Cindera Hati

Kisah Orang Tua Bijak
 
Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya karena ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum pernah dilihat orang, begitu gagah, anggun dan kuat.

Orang-orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda jantan itu, tetapi orang tua tersebut selalu menolak : “Kuda ini bukan kuda bagi saya”, katanya : “Ia adalah seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual seseorang. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana kita dapat menjual seorang sahabat ?” Ia tetap tidak tergoda oleh tawaran menggiurkan itu, ia tetap tidak menjual kudanya.
Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di kandangnya. Seluruh desa datang menemuinya. “Orang tua bodoh”, mereka mengejek dia : “Sudah kami katakan bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami peringatkan bahwa kamu akan di rampok. Anda begitu miskin… Mana mungkin anda dapat melindungi binatang yang begitu berharga ? Sebaiknya anda menjualnya. Anda boleh minta harga apa saja. Harga setinggi apapun akan dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda dikutuk oleh kemalangan”.
Orang tua itu menjawab : “Jangan bicara terlalu cepat.  Katakan saja bahwa kuda itu tidak berada di kandangnya. Itu saja yang kita tahu; selebihnya adalah penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana Anda dapat ketahui itu? Bagaimana Anda dapat menghakimi?”. Orang-orang desa itu protes : “Jangan menggambarkan kami sebagai orang bodoh! Mungkin kami bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak diperlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah kutukan”.
Orang tua itu berbicara lagi : “Yang saya tahu hanyalah bahwa kandang itu kosong dan kuda itu pergi. Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu kutukan atau berkat, saya tidak dapat katakan.Yang dapat kita lihat hanyalah sepotong saja. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi nanti?”
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu gila. Mereka memang selalu menganggap dia orang tolol. Kalau tidak, ia akan menjual kuda itu dan hidup dari uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang tukang potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak lebih. Hidupnya sengsara sekali.
Sekarang ia sudah membuktikan bahwa ia betul-betul tolol.
Namun, setelah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak dicuri, ia lari ke dalam hutan. Ia tidak hanya kembali, ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya. Sekali lagi penduduk desa berkumpul sekeliling tukang potong kayu itu dan mengatakan: “Orang tua, kamu benar dan kami salah. Yang kami anggap kutukan sebenarnya berkat. Maafkan kami”.
Jawab orang itu : “Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bahwa kuda itu sudah kembali. Katakan saja bahwa selusin kuda kembali bersama dia, tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini adalah berkat? Anda hanya melihat sepotong saja. Kecuali kalau kalian sudah mengetahui seluruh cerita, bagaimana anda dapat menilai? Kalian hanya membaca satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai seluruh buku? Kalian hanya membaca satu kata dari sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh ungkapan? Hidup ini begitu luas, namun Anda menilai seluruh hidup berdasarkan satu halaman atau satu kata.Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan itu adalah berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah puas dengan apa yang saya tahu dan saya tidak terganggu karena apa yang saya tidak tahu”.
“Barangkali orang tua itu benar,” mereka berkata satu kepada yang lain. Jadi mereka tidak banyak berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu ia salah. Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda liar pulang bersama satu kuda. Dengan kerja sedikit, binatang itu dapat dijinakkan dan dilatih, kemudian dijual untuk menghasilkan banyak uang.
Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa berkumpul sekitar orang tua itu dan menilai. “Kamu benar”, kata mereka: “Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar. Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan.Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk membantumu… Sekarang kamu lebih miskin lagi.”
Orang tua itu berbicara lagi : “Ya, kalian kesetanan dengan pikiran untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan. Katakan saja bahwa anak saya patah kaki. Siapa yang tahu itu berkat atau kutukan? Tidak ada yang tahu. Kita hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang sepotong-sepotong”.
Dua minggu kemudian terjadilah perang antara negeri itu dengan negeri tetangga. Semua
anak muda di desa diminta untuk menjadi tentara. Hanya anak si orang tua tidak diminta karena ia terluka. Sekali lagi orang berkumpul sekitar orang tua itu sambil menangis dan berteriak karena anak-anak mereka sudah dipanggil untuk bertempur. Sedikit sekali kemungkinan mereka akan kembali. Musuh sangat kuat dan perang itu akan dimenangkan musuh. Mereka tidak akan melihat anak-anak mereka kembali.
“Kamu benar, orang tua”, mereka menangis : “Tuhan tahu, kamu benar. Ini buktinya. Kecelakaan anakmu merupakan berkat. Kakinya patah, tetapi paling tidak ia ada bersamamu. Anak-anak kami pergi untuk selama-lamanya”.
Orang tua itu berbicara lagi : “Tidak mungkin untuk berbicara lagi dengan kalian. Kalian selalu menarik kesimpulan. Tidak ada yang tahu. Katakan hanya ini : anak-anak kalian harus pergi berperang, dan anak saya tidak. Tidak ada yang tahu apakah itu berkat atau kutukan. Tidak ada yang cukup bijaksana untuk mengetahui. Hanya Allah yang tahu”.
Moral Cerita
Orang tua itu benar. Kita hanya tahu sepotong dari seluruh kejadian. Kecelakaan-kecelakaan dan kengerian hidup ini hanya merupakan satu halaman dari buku besar. Kita jangan terlalu cepat menarik kesimpulan. Kita harus simpan dulu penilaian kita dari badai-badai kehidupan sampai kita ketahui seluruh cerita.
”Boleh  jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi  (pula)  kamu  menyukai  sesuatu,  padahal ia amat buruk bagimu;  Allah mengetahui,  sedang  kamu tidak mengetahui.” (QS 2: 216)”

Ragam Ilmu

Mengenal Macam-Macam Jenis Plastik. Waspadalah!
Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel tentang bahaya plastik. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu semua orang bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik mana yang aman untuk kita pakai.
Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?

http://dakiunta.com/sites/default/files/u2/1-pete.jpg#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
http://dakiunta.com/sites/default/files/u2/2-hdpe.jpg#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti bahan #1 PET, bahan #2 HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
http://dakiunta.com/sites/default/files/u2/3-v.jpg#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

http://dakiunta.com/sites/default/files/u2/4-ldpe.jpg#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
http://dakiunta.com/sites/default/files/u2/5-pp.jpg#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
http://dakiunta.com/sites/default/files/u2/6-ps.jpg#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga terkandung dalam asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
http://dakiunta.com/sites/default/files/u2/7-other.jpg#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate. 
Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita.

Pada akhirnya, hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.

Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya juga bisa mencemari air minum banyak orang.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Jejak Risalah

Kota Makkah dan Penemuan Geologi

Di dalam Al Qur’an surat Asy Syura ayat 7, Kota Makkah disebut Ummul Qura’ yang artinya Ibu Negeri (Kota).
“Dan demikianlah Kami wahyukan Al Qur’an kepadamu dalam Bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibu kota (Mekkah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.”

Bila kita pelajari hasil penelitian para ahli geologi, penamaan Ummul Qura’ itu sangat tepat. Berdasarkan penelitian Makkah bisa jadi adalah tempat pertama yang dihuni umat manusia karena kesuburannya. Menurut Prof. Korner dari Johannes Guttenburg University, selama era salju (snow age), di Kutub Utara terjadi iceberg. Peristiwa ini perlahan-lahan bergerak ke arah selatan. Adanya proses alam ini mengakibatkan daerah di Jazirah Arab menjadi sebuah daerah yang paling subur di permukaan bumi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang mengisyaratkan bahwa kota Makkah dahulunya adalah daerah yang hijau dan subur.

“Hari akhir tidak akan datang kepada kita, sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai.” (HR.Muslim)

Lalu dari mana dalil yang menyatakan Makkah sebagai tempat pertama umat manusia?
Pertama, di dalam Al Qur’an kota Makkah disebut sebagai tempat peribadatan yang pertama didirikan. Ini disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 96,

”Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia (ialah) Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”

Kedua, sekitar 25 km dari Makkah, terdapat Padang Arafah. Padang ini merupakan tempat ’membanjirnya manusia’ pada salah satu kegiatan haji setiap tahunnya. Di tempat inilah pula, Adam AS dan Hawa menurunkan generasi pertama umat manusia. Dari nenek moyang yang sama itulah, kini manusia telah menjadi lebih dari 6 milyar jiwa di seluruh dunia. Subhanallah.

Ketiga, adanya Jabal Rahmah. Tempat ini lokasinya tidak jauh dari Makkah, yang diyakini sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa.

Makkah sebagai Pusat Hemisphere Pangea
Melalui penelitian geologi, yang dipelopori oleh meteorologis Jerman, Alfred Wagner, di tahun 1915 M, yang mengemukakan terjadi perubahan yang lambat pada geologi bumi. Perubahan ini terjadi melalui gerakan lempeng benua pada kecepatan 1—5 cm per tahun.
Kejadian ini digambarkan di dalam Al Qur’an, surat An Naml ayat 88, yaitu mengenai gunung-gunung yang berjalan dan ternyata terbukti secara ilmiah.

“Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh Dia Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.”

Gerakan gunung-gunung ini dipengaruhi oleh gerakan kerak-kerak bumi yang berada di bawahnya.
Pada penelitian tahun 1945 M oleh Carey, yang didukung penelitian tahun 1970 M oleh Diet dan Holden, mengemukakan Pusat Hemisphere Pangea (kumpulan benua-benua, baik yang terpisah oleh laut maupun tidak), berada di Timur Tengah, dengan lokasi sekitar kota Aswan, Riyard dan Laut Tethis, dengan simpangan pengukuran sekitar 2%.

Peta yang dibuat para peneliti ini, menempatkan kota Makkah di dalam pusat Hemisphere Pangea tersebut.

Makkah Sebagai Dataran Tertua
Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana Umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).
Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.
Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.
Maha Suci Allah…yang menciptakan segala sesuatu dengan sempurna.
(diambil dari berbagai sumber)


At Tarbiyah

FENOMENA ANAK INDIGO

Akhir-akhir ini banyak dibahas tentang fenomena anak-anak indigo. Apa sih sebenarnya indigo itu? Dan bagaimana menghadapinya secara tepat?

Apa yang dimaksud dengan “Anak Indigo?”

Fenomena anak indigo terjadi secara global, terutama sejak awal millennium spiritual sekitar tahun 2000 yang disebut The New Age.
Istilah anak indigo diketemukan oleh Nancy Ann Torp, seorang konselor pada tahun 1970 an. Dia meneliti warna cakra/ aura manusia (bisa dibaca dengan menggunakan aura video station) dan menghubungkannya dengan kepribadian.
Mereka yang memiliki aura nila atau indigo ini ternyata anak-anak yang dianugerahi kelebihan, khususnya kemampuan indera keenam. Biasanya mereka menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi. Namun keindigoan seseorang tidak hanya ditunjukkan oleh warna indigo dari cakra. Karena itu, penggalian informasi oleh para psikolog maupun psikiater lewat wawancara tetap perlu dilakukan. Melalui perbincangan dan tanya jawab, akan diketahui tipe serta pola pikir anak tersebut.
Anak indigo juga sering menunjukkan perilaku memberontak terhadap suatu otoritas, tidak patuh terhadap aturan atau adat, kesulitan dalam mengelola emosinya, sensitive atau rapuh. Tidak jarang pula anak menunjukkan sikap yang sangat dingin dan tidak punya perasaan. Terkadang orang akan melabel anak dengan indikasi gangguan ADD (Attention Deficit Disorder). Bentuk perilaku tersebut terkadang menyebabkan kesulitan bagi anak-anak ini dalam melewati masa kanak-kanak, bahkan dalam melewati masa remaja (Chapman, 2006).

Beberapa terapis mencoba mengkategorikan karakteristik anak indigo yang sering ditemui :
- Memiliki keinginan yang kuat, mandiri dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orangtua;
- Bijaksana dan memiliki tingkat kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya;
- Secara emosi, mereka dapat dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka  memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau stress;
 - Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada sistem di sekolah;
- Anak indigo sering didiagnosis mengalami ADD atau ADHD saat mereka menunjukkan perilaku impulsive (otak mereka memproses informasi lebih cepat) dan mereka harus tetap bergerak agar selalu fokus;
- Anak ini sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang kebanyakan;
- Anak-anak ini belajar secara visual dan kinestetik, mereka dapat mengingat apa yang terekam dalam otak dan menciptakan melalui tangan;
- Apabila keinginan anak tidak terpenuhi, maka anak merasa kesulitan dan menjadi self centered, meskipun hal ini bukanlah sifat sebenarnya;
- Anak memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, namun dapat hilang begitu saja jika tidak sesuai dengan bentuk pengasuhan.

Tips Untuk Mendidik Anak Indigo

Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:
  1. Perlakukan mereka dengan penuh penghargaan. Jika anda tidak menunjukkan penghargaan kepada mereka, mereka juga akan demikian, walaupun anda mempunyai otoritas atau kekuasaan.
  2. Dengarkan pendapat mereka. Mereka perlu tahu bahwa anda peduli dan mengenali sistem nilai mereka.
  3. Kembangkan kemampuan mereka. Beri mereka pilihan, seperti misalnya tipe produk yang akan dipelajari, apa perintah untuk pekerjaan yang harus dilakukan, pilihan antara dua kegiatan. Memiliki suara yang didengar membuat rasa yang berbeda atas penghargaan diri dan biasanya akan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pilihan yang sudah mereka buat dan konsekuensinya akan memperbaiki sikap mereka terhadap anda dan terhadap pendidikan.
  4. Bangunlah sikap koperatif dan hindari memberi perintah. Anak indigo tidak akan peduli terhadap hal-hal yang dimaksudkan untuk mengontrol mereka. Mereka akan peduli terhadap perlakuan yang bersifat adil dan baik.
  5. Bantu mereka melakukan hal yang berbeda. Jika mereka frustasi, misalnya dalam pekerjaan sekolah sehingga mereka merasa sendiri di dunia, bantulah mendorong mereka untuk berbuat sesuatu yang positif untuk merubahnya, seperti menulis surat, karya tulis, puisi, membuat poster, t-shirt, mengorganisasikan kelompok diskusi.
  6. Bantu mereka membangun bakat dan kemampuannya. Dorong mereka untuk kreatif dan berani mengekspresikan kepribadian merka yang unik.
  7. Bersikap toleran terhadap emosinya yang ekstrim. Bantu mereka membuat keseimbangan menggunakan aromaterapi, ijinkan mereka minum air putih di kelas, bersikap tenang, atau latihan visualisasi.
  8. Dorong mereka untuk menjadi sumber kedamaian bagi orang lain. Indigo dilahirkan untuk menjadi sumber kedamaian. Dorong mereka untuk melatihnya. Hal ini akan membangun komunikasi dan welas asih. Jadilah pembimbingnya dalam hal ini.
  9. Jelaskan MENGAPA untuk semua hal. Mengapa ada aturan, mengapa mereka perlu untuk mengerjakan pekerjaan rumah/sekolah, mengapa dunia seperti ini? Jika anda tidak mempunyai jawabannya, pahami rasa frustasi mereka dan tunjukkan sikap empati.
  10. Kurangi obat-obatan untuk ADD. Indigo bukan ADD, tapi indigo secara alamiah memberikan perhatian pada sesuatu secara selektif. Jika mereka dapat fokus pada sesuatu yang mereka pilih untuk jangka waktu yang lama, kemungkinan anak ini indigo, bukan ADD. Walaupun nampaknya ada masalah pada perhatian, carilah alternatif terapi, bukan dengan ritalin, jangan menekan kreatifitas alamiah dan kepemimpinan indigo, tetapi bantulah untuk mengorganisir.

Apakah anak-anak indigo bisa menjadi orang yang sukses? Pengalaman membuktikan, bahwa banyak anak indigo yang jika penanganannya benar, menjadi orang yang sukses, bisa lulus dari universitas, ada yang menjadi psikolog, psikiater, bahkan pemusik andal. Jadi, coba teliti apakah di keluarga ada yang indigo? Jangan kawatir, jika anda memahami mereka serta dapat mengelola dengan baik, maka anak indigo adalah anak yang menyenangkan, dan tingkat kesuksesannya di masyarakat tinggi. Jadi tetaplah bersikap biasa, jangan pernah menjadikan anak sebagai komoditas (menunjukkan ke mana-mana bahwa anak kita punya kemampuan begini atau begitu). Biarkan mereka tetap tumbuh dan berkembang selayaknya anak-anak. (erin, dari berbagai sumber)