Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Unborn 8.0 Yellow Pointer

Blogger news

Senin, 17 Januari 2011

JEJAK RISALAH


Rufaidah binti Sa’ad, Perawat Muslim yang Terlupakan

Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al-Khazraj. Dia tinggal di Madinah, lahir di Yatsrib dan termasuk dalam Kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Saat Kota Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan rumah sakit lapangan saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu olehnya. Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya. Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan.

Peran Rufaidah Dalam Dunia Keperawatan
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang, namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap orang miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama di dunia Islam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan, dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education).


Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan
Masa sejarah perkembangan Islam dalam keperawatan tidak dapat dipisahkan dalam konteks perkembangan keperawatan di Arab Saudi khususnya, dan negara-negara di timur tengah umumnya. Berikut ini akan lebih dijelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan di masa Islam dan di Arab Saudi khususnya.

1.      Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570 – 632 M)
Masa penyebaran Islam (570 - 632 M). Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin / jihad, pada masa ini lah Rufaidah binti Sa’ ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan. 
Masa setelah Nabi (632 - 1000 M). Masa ini setelah nabi wafat, pada masa ini lebih didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna, Abu bakar ibnu Zakariya Ar-Razi (Ar-Razi), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangan tentang ” The Reason why some persons and common people leave a physician even if he is clever “.

2.      Masa Setelah Nabi/Post –Prophetic Era (632 – 1000 M).
Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali (Al Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran di masa itu. Dr Al-Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik, dan menjadi pedoman, juga menyediakan pelayanan keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang "The Reason Why Some Persons and the Common People Leave a Physician Even if He Is Clever" dan "A Clever Physician Does Not Have the Power to Heal All Diseases, for That is Not Within the Realm of Possibility." Di masa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah" dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat dan rehidrasi.
3.      Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M)
Diymasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004).

4.      Masa Modern (1500 – sekarang) Early Leaders in Nursing’s Development
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing dari Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk dan bekerja di RS di negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan di Arab, sampai tahun 1950 jarang sekali, namun di tahun 1890 seorang misionaris Amerika, dokter dan perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk merawat Raja Saudi King Saud.
Dimasa ini ada seorang perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-Khateeb, seorang perawat bidan Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo dan kembali ke negaranya, dan di tahun 1960 dia membangun Institusi Keperawatan di Arab Saudi.


Meskipun keperawatan masih baru sebagai profesi di
timur tengah, sebenarnya telah dibangun di masa Nabi Muhammad SAW. Ini mempengaruhi filosofi praktek, dan profesi keperawatan. Dan sejak tahun 1950 dengan dikenalkannya organized health care dan pembangunan Rumah Sakit di Arab Saudi, keperawatan menjadi lebih maju dan bukan hanya sekedar pekerjaan (job training).
Semoga keperawatan dan Islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni seiring tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan, sehingga kita tetap bisa mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa'ad.









0 komentar: