Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Unborn 8.0 Yellow Pointer

Blogger news

Sabtu, 05 November 2011

Mind Set


ENTREPRENEUR? 
WHY NOT?
 

By : Arief Budi Pietoyo

Setiap orang bermimpi menjadi orang kaya, hidup bahagia, bebas waktu dan bebas financial. Menjadi seorang entrepreneur (pengusaha) adalah salah satu pilihan dari banyak profesi lain untuk mencapai tujuan itu. Yang perlu diketahui sebelum kita memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur adalah konsep rejeki bagi orang-orang yang beriman, yaitu : 1. Siapa yang mengatur rejeki? Tuhan, 2. Berapa jumlah rejeki yang kita terima? Tidak terbatas, 3. Kapan datangnya rejeki? Setiap saat, 4. Dari mana datangnya rejeki? Dari mana saja, 5. Saat dimana kita dapat rejeki? Dimana saja, 6. Pada posisi/jabatan apa saja kita dapat rejeki? Posisi apa saja. Hikmah yang bisa kita ambil dari konsep tersebut adalah bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur harus meyakini bahwa “rejeki itu tidak bisa dilogika dengan logika manusia” dan sandaran utama seorang entrepreneur sejati hanyalah kepada Tuhan.
Problem yang banyak dihadapi untuk menjadi seorang entrepreneur adalah “memulai”. Kenapa? Karena kita belum pernah mengalaminya, maka rasa takut akan kegagalan pasti akan menghantui kita. Padahal menurut survey pengusaha-pengusaha sukses pernah mengalami kegagalan 3,8% dalam hidupnya (3-4 kali bangkrut). Rasa takut untuk memulai usaha timbul karena pikiran kita sendiri, maka kita harus berani bermimpi, sehingga akan timbul motivasi diri yang kuat dan mindset yang sehat untuk mewujudkan mimpi kita. Jika sudah demikian maka kita harus segera action dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan pasti akan menarik segala sesuatu yang ada di alam ini untuk mendukung usaha kita.
Hampir 90% kekuatan manusia ada di pikiran bawah sadar (subconscious mind), maka mentalitas dan karakter sukses harus selalu ditanamkan dalam pikiran bawah sadar kita.  Seorang entrepreneur harus bisa menyederhanakan segala persoalan, tidak perlu pintar dalam segala hal tetapi mampu menggali potensi yang ada disekitarnya, baik SDM maupun SDA. Relasi atau partner adalah hal esensial yang harus dimiliki karena kita tidak bisa besar tanpa menjalin relasi dengan orang lain. Buat sistem dan pengelolaan SDM yang baik sehingga kita bisa berpikir pengembangan usaha.
Dengan menjadi seorang pengusaha sukses, kita akan mampu berbagi dengan lebih banyak orang, membantu kaum dhuafa’ dan mengangkat derajat orang-orang yang tertindas. Disamping itu dengan menjadi seorang pengusaha maka hak asasi kita sebagai hamba Tuhan akan terpenuhi : bebas berpikir, bebas belajar, bebas memilih, bebas memutuskan, dll. So… menjadi  Entrepreneur? Why not?...


0 komentar: