Dunia
digital membuka peluang bisnis menggiurkan: menjadi kaya raya tanpa perlu menunggu
rambut beruban. Bukan hanya bagi mereka yang mencipta aplikasi digital, tapi
juga mereka yang memanfaatkan aplikasi tersebut.
Simak saja kisah Reza Nurhilman.
Dengan keterbatasan dana membangun usaha, pemuda 23 tahun ini meraih sukses tak
terkira berkat dunia maya. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial seperti
Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran. Reza atau akrab disapa Axl adalah
pemilik usaha keripik pedas 'Maicih',
yang sempat membuat heboh remaja Bandung.
Hanya
setahun setelah meluncurkan usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet
penjualan Rp4 miliar per bulan. Berangkat dengan modal sekitar Rp15 juta,
ia membuat permainan yang memancing penasaran Facebookers dan Tweeps. Ia
merancang lokasi penjualan berpindah-pindah setiap hari, yang hanya dapat
diketahui dengan melihat status Facebook (#maicih) atau Tweet Maicih
(@infomaicih).
Strategi itu
sukses. Keripiknya menjadi barang buruan. Konsumen harus mengantre berjam-jam
demi mendapatkan keripik superpedas itu. Bahkan, antrean pernah memanjang
hingga satu kilometer. "Strategi pemasaran sengaja saya pilih
berpindah-pindah sehingga orang penasaran untuk selalu mengetahui di mana
keripik Maicih nongkrong," ucapnya.
Latar
belakang usaha? “Saya itu lulus SMU di tahun 2005, empat tahun saya menganggur,
dalam artian tidak kuliah. Saya baru kuliah itu 2009. Dalam empat tahun
menganggur, saya jual beli barang seperti elektronik, pupuk. Semua saya jual.
Akhirnya saya punya produk yang tepat dan kendaraan yang tepat.
Saya lahir
dari tiga bersaudara, anak paling bungsu, dari ekonomi keluarga yang
biasa-biasa saja. Waktu lulus SMU itu, ekonomi keluarga benar-benar drop, jadi
saya memutuskan untuk menunda kuliah karena tidak mau membebani orangtua. Saya
tidak memiliki figur seorang ayah, jadi mama saya banting tulang, kerja keras
untuk menghidupi tiga orang anaknya. Saya tidak tega membebani lagi dengan
biaya kuliah.
Jadi selama
empat tahun mulai agak berhasil apalagi dengan adanya Maicih. Jadi, jatuh
bangunnya saya ini, sebelum saya memulai bisnis Maicih. Baru pas Maicih,
mungkin momen dan waktunya tepat. Saya percaya Tuhan itu memberikan rezeki pada
umatnya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu terlambat. Tepat pada waktunya. Banyak
orang yang mencibir mungkin tidak tahu kerja keras saya dalam membentuk bisnis
ini. Sudah biasa. Jadi ya sudah tebal muka”.
Maicih
berawal dari impian, dan kerja keras untuk mencapai impian tersebut itu adalah
keharusan.
(diolah dari vivanews)
0 komentar:
Posting Komentar