MENGENAL
DAN MENGATASI MASUK ANGIN
Masuk
angin merupakan hal yang sangat umum didengar di kalangan masyarakat Indonesia.
Setiap kita merasa kurang enak badan, apalagi disertai dengan sakit kepala,
pilek, batuk, perut terasa kembung, mual, badan pegal-pegal, dan kadang demam
atau meriang, kita pasti mengidentifikasikannya sebagai masuk angin. Tapi walau
demikian masih banyak yang belum mengerti: Apa sebenarnya
masuk angin dan penyebabnya?
Secara
umum, banyak orang berpendapat bahwa masuk angin secara harfiah berarti angin
yang masuk ke dalam tubuh. Bagaimana jika dari sudut pandang medis? Dr. Yordan
K. PhD, seorang dokter umum dan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia mengatakan bahwa istilah masuk angin sendiri tidak dikenal di dunia
medis. Dia menjelaskan bahwa hal itu disebabkan gejala tidak menentu yang
dialami pasien. “Sebagai salah satu contoh kasus, ada pasien menyampaikan
keluhan masuk angin yang disertai dengan batuk dan pilek (flu), sementara ada
pasien lainnya datang dengan keluhan masuk angin disertai dengan gejala perut
kembung, mual, dan sering bersendawa,” tuturnya. “Hal ini tentunya memerlukan
penanganan yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa tahap pemeriksaan,
misalnya riwayat sakit pasien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium”.
Dr. Yordan kemudian menyimpulkan bahwa, “Ketimbang penyakit, masuk angin lebih
merupakan suatu gejala atau tanda adanya penyakit lain.”
APA PENYEBAB MASUK ANGIN?
Banyak
orang menduga faktor terjadinya masuk angin adalah karena berada di ruangan
terbuka, kurang tidur, terlambat makan, kehujanan, atau terlalu sering berada
dalam ruangan ber-AC. Dari beberapa cerita di atas, dapat disimpulkan ada
beberapa kategori penyebab masuk angin yang umumnya kita temukan atau alami:
Gaya Hidup
Gaya
hidup adalah faktor penting penyebab terjadinya masuk angin. Jumlah dan tingkat
kesulitan pekerjaan yang tinggi, terlalu lama duduk dikantor, bekerja lembur
merupakan salah satu penyebab tubuh menjadi lemah sehingga lebih mudah
terserang masuk angin. Selain itu, penggunaan AC yang berlebihan dapat
menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan rentan terhadap penyakit, sehingga
dapat memicu terjadinya flu dan pilek yang biasanya jadi gejala masuk angin.
Pola Makan
Aktivitas
sehari-hari yang padat merupakan faktor utama penyebab lupa atau tidak sempat
makan teratur yang membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Asupan makanan
yang dikonsumsi juga bisa jadi penyebab masuk angin. “Makanan Indonesia kadang
berat, apalagi kalau mengandung santan. Apalagi kadang kita lebih memilih
mengudap kacang-kacangan atau makanan ringan lainnya yang malah menimbulkan
gas.”
Cuaca
Dari
sudut pandang profesional medis, Dr. Yordan K. PhD mengatakan, “Penyebab masuk
angin pada umumnya bisa disebabkan keadaan lambung yang kosong, tubuh terpapar
oleh angin dan dalam keadaan dingin secara terus- menerus.” Cuaca atau udara
yang dingin membuat tubuh bereaksi dengan cara menyempitkan pembuluh darah
mencegah pengeluaran kalori berlebih agar tidak mengalami penurunan suhu tubuh.
Namun hal ini mengakibatkan peredaran darah yang kurang lancar dan penumpukan
asam laktat hasil metabolisme pada otot, yang menyebabkan pegal-pegal. Selain
itu, cuaca dingin juga memperlambat kinerja usus dan membuat lambung terasa
kembung dan penuh, bisa sampai mual atau muntah. Gejalap-gejala seperti ini
biasanya kita sebut dengan masuk angin.
BAGAIMANA CARA
MENANGANI MASUK ANGIN?
Seperti
peribahasa, mencegah tentunya lebih baik dari mengobati. Sangat penting bagi
kita untuk selalu menjaga kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup, jaga pola
makan, berolahraga, dan minum suplemen bila perlu, terutama jika sering lama
berada dalam ruangan ber-AC, saat musim hujan atau pancaroba agar tidak mudah
terkena penyakit.
Tapi
bagaimana jika kita sudah terlanjur terkena masuk angin?
Beberapa cara
yang bisa dilakukan untuk mengatasi masuk angin, antara
lain:
Minum
Teh Hangat atau Jahe Hangat
Minuman hangat dapat
membantu melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah akan kembali lancar
dan asam laktat dalam tubuh akan menghilang.
Minum
Teh Peppermint
Peppermint bermanfaat
untuk dekongestan, ekspektoran dan anti virus yang mampu mengurangi rasa nyeri
pada tenggorokan dan meredakan batuk.
Makan
Sup Hangat
Dokter menganjurkan
untuk makan supp ayam karena bermanfaat untuk anti radang yang dapat mengurangi
gejala masuk angin.
Digosok
dengan Minyak Urut atau Kerokan
Kerokan dipercaya
mampu mengurangi masuk angin karena pada saat dikerok tubuh akan menghasilkan
zat alami yang disebut thiamin. Zat ini berguna untuk meredakan nyeri. Namun
meski cukup mujarab, teknik ini sangat tidak dianjurkan oleh beberapa ahli
kesehatan karena kebiasaan ini menjadikan seseorang kecanduan dan merusak
pori-pori kulit sehingga memungkinkan angin masuk kembali dengan mudah.
Konsumsi
Bawang Putih
Bawang putih
mengandung zat alicin yang diketahui berguna sebagai anti jamur dan anti
bakteri.
Minum
Jus Jeruk
Jeruk mempunyai kandungan vitamin C yang cukup tinggi.
Vitamin C berguna untuk antioksidan dan mengganti sel tubuh yang rusal akibat
sakit.
Penderita yang sudah mulai membaik biasanya ditandai dengan
bersendawa dan flatus atau buang gas. Kadang penderita juga muntah namun hanya
sekali atau dua kali bukan terus- menerus. Hati- hati dengan rasa masuk angin
yang di tandai dengan keringat dingin disertai nyeri dada di sebelah kiri dan tembus
sampai belakang punggung menjalar ke lengan kiri. Hal tersebut merupakan tanda
dari gangguan pada jantung. Jika mengalami nyeri yang seperti itu segera
hubungi tenaga medis untuk mendapatkan pertolongan. Semoga bermanfaat. (dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar