Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Unborn 8.0 Yellow Pointer

Blogger news

Kamis, 25 Agustus 2011

As Sihah


Cerdas Memilih Cemilan
 Banyak di antara kita yang suka ngemil di saat- saat tertentu. Ternyata kebiasaan ngemil ini tidak sepenuhnya buruk. Menurut Prof. Dr. Made Astaman dari Institut Pertanian Bogor (IPB), ngemil bisa menjadi kebiasaan yang baik asal kita pintar memilih cemilannya.
Indonesia termasuk negara ketiga di dunia yang masyarakatnya banyak mengonsumsi cemilan-setelah Cina dan Jepang. Penjualan makanan kecil cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Cemilan yang banyak beredar di pasaran rata-rata banyak mengandung lemak, gula dan/atau sodium. Cemilan jenis ini masuk kategori makanan dengan nilai Glycemic Index (GI) tinggi. Maka sebaiknya cemilan dihindari oleh penderita diabetes tipe 1 dan 2, hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), ginjal bermasalah, kanker dan obesitas.
GI adalah kadar karbohidrat dalam makanan, yang dapat menaikkan kadar gula darah tubuh dengan nilai antara 0-100. Berdasarkan penelitian Prof. Dr. Made Astawan bersama Depkes dan Deptan, mengkategorikan cemilan yang beredar di pasaran sebagai makanan dengan GI rendah (<55), GI sedang (55-70), dan GI tinggi (>70). Cemilan snack bar dari tepung kedelai dan buah-buahan kering tergolong GI rendah (kandungan protein dan serat tinggi, gula dan daya cerna pati rendah). Coklat termasuk golongan GI rendah-sedang; biskuit tergolong sedang. Tetapi wafer coklat, keripik kentang, dan croissant termasuk golongan GI tinggi.
Bila mengonsumsi makanan dengan GI rendah, perubahan karbohidrat menjadi glukosa terjadi secara perlahan dan bertahap, sehingga puncak/fluktuasi kadar gula darah akan rendah. Ini baik bagi diabetase, yang perlu menjaga kestabilan kadar gula darah. Selain itu, karena dicerna perlahan akan menunda rasa lapar atau kenyang lebih lama, makanya makanan ber-GI rendah bagus untuk orang yang kelebihan berat badan.
Bukan berarti makanan ber-GI tinggi tidak baik. Selama digunakan dengan tepat, ia akan bermanfaat. Makanan ber-GI tinggi baik digunakan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah melakukan aktivitas fisik berat atau saat berbuka puasa. Bagi olahragawan, peningkatan kadar gula darah yang cepat dibutuhkan agar segera dapat diolah menjadi energi. Begitu juga dengan anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.
Bagi yang sedang berdiet, cemilan dapat menahan rasa lapar Anda hingga jam makan yang sebenarnya. Meskipun hal ini mungkin terlihat lebih masuk akal, untuk menghindar dari timbunan lemak. Namun, camilan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi perut saat rasa lapar hinggap. Hanya saja, Anda perlu teliti memilih jenis camilan yang tepat.
Berbagai jenis makanan yang bisa Anda konsumsi saat berdiet adalah kacang-kacangan, biji-bijian, yoghurt, keju, buah-buahan, dan sayuran. Bila Anda ingin mengkonsumsi dairy products, maka pilihlah yang rendah lemak (low fat).
Contoh snack ideal lainnya yang bisa Anda nikmati adalah wortel, sayuran mentah, batang seledri, satu cangkir puding cokelat (bebas lemak), crackers, granola, keju cottage, popcorn, jus sayuran, anggur, blewah, blueberry, yogurt, serta kacang kedelai.
Untuk camilan kompleks, Anda dapat mencoba resep menyenangkan ini. Pertama-tama, taburkan ricotta chese di atas sebuah cake yang terbuat dari beras, tambahkan buah stoberi di atasnya atau buah potongan lainnya. Menu ini bisa Anda nikmati saat lapar.
Berbagai macam buah-buahan yang dapat dijadikan cemilan, antara lain :
Buah Apel (Apple)
- apel mengandung vitamin A, B dan C.
- apel dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
- apel mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti menjadi zat anti kanker dan mengurangi nafsu makan yang terlalu besar.
Buah Jeruk (Orange)
- jeruk mengandung vitamin A, B1, B2 dan C.
- jeruk mengandung antikanker bagi tubuh.
- jeruk dapat mencegah dan mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti mengobati sariawan dan menurunkan resiko terkena kardiovaskuler, kanker, dan katarak.
Buah Pear / Pir (Pear)
- pear mengandung vitamin C dan provitamin A.
- pear mengandung anti oksidan yang baik untuk menjaga kesehatan.
- pear dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti menurunkan demam / panas tubuh, mengencerkan dan menghilangkan dahak pada batuk berdahak.
Buah Semangka (Watermelon)
- semangka mengandung vitamin C dan provitamin A.
- semangka dapat menjadi antialergi.
- semangka mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti menurunkan kadar kolesterol, mencegah dan menahan serangan jantung.
Buah Melon (Honeydew)
- melon mengandung vitamin C dan provitamin A.
- melon mengandung zat anti kanker dan anti oksidan.
- melon mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti mencegah darah menggumpal, membersihkan kulit, melancarkan saluran pencernaan, menurunkan kadar kolestrerol.
Buah Jambu Biji Merah / Jambu Merah (Guava)
- jambu merah mengandung vitamin C yang sangat banyak.
- jambu merah mengandung zat antioxidan dan antikanker.
- jambu merah mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti menurunkan kadar kolesterol darah, mengobati infeksi, sariawan, memperlancar peredaran darah dan saluran pencernaan.
Buah Pisang (Banana)
- pisang mengandung vitamin A, B1, B2 dan C.
- pisang dapat membantu mengurangi asam lambung.
- pisang bisa membantu menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
- pisang dapat menanggulangi atau mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti gangguan pada lambung, penyakit jantung dan stroke, stress, menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Buah Mangga (Mango)
- mangga mengandung vitamin A, E dan C.
- mangga dapat bertindak sebagai disinfektan.
- mangga dapat membersihkan darah.
- mangga dapat menanggulangi atau mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti bau badan yang tidak enak, dan menurunkan panas tubuh saat demam.

(dari berbagai sumber)

0 komentar: