Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Unborn 8.0 Yellow Pointer

Blogger news

Kamis, 25 Agustus 2011

Cindera Hati


Ajal sang Pemuda

Malang benar nasib pemuda ini, dililit utang sehingga tidak mampu lagi membayarnya, akhirnya dia berpikir bahwa bunuh diri adalah jalan terbaik baginya. Di tengah malam yang gelap gulita, dia mengambil tali untuk gantung diri di pohon belakang rumahnya. Diam-diam dia memanjat pohon nangka tersebut, mengalungkan tali di lehernya, kemudian mengikatkannya di dahan pohon, lalu menjatuhkan dirinya kebawah. Ternyata ajalnya belum ditetapkan disini, karena dahan tempat mengikatkan tali tidak kuat menahan beban tubuhnya sehingga dahan pohon itu patah dan akhirnya jatuh ke bawah, dan lucunya lagi dia jatuh tepat di atas tumpukan kotoran kerbau.
Tidak puas dengan cara pertama, dia mencari cara lain. Pemuda tersebut berjalan menyusuri jalan, kemudian berhenti di tikungan tajam dimana banyak dilalui kendaraan, namun karena larut malam akibatnya kendaraan yang lewat agak jarang sehingga pemuda ini agak lama juga menunggu kendaraan yang lewat.
Setelah menunggu agak lama akhirnya datang juga sebuah bus yang mengangkut banyak penumpang, pemuda ini lalu mengambil ancang-ancang. Selang hanya beberapa meter jaraknya dari bus, pemuda tersebut langsung melemparkan tubuhnya ke tengah jalan, namun karena sopir bus itu terlalu mawas sehingga ketika melihat sesuatu di tengah jalan dia langsung membanting setir ke kiri sehingga akhirnya pemuda tersebut terbebas dari maut, namun malangnya karena sopir bus tersebut terlalu tajam membanting setir ke kiri, akhirnya bus tersebut tidak mampu dikendalikan dan akhirnya jatuh ke jurang sehingga seluruh penumpang bus tewas saat itu juga (Inna lillahi wa innaa ilaihi rooji`uun).
Tidak puas dengan dua kali kegagalan bunuh dirinya, dia tetap bertekad bulat untuk bunuh diri, dia terus menyusuri jalan di tengah keremangan malam sambil mencari cara agar bisa bunuh diri. Beberapa jam berjalan akhirnya dia menemukan jurang di depannya, lantas diapun memutuskan untuk menjatuhkan dirinya dan kali ini pasti berhasil, begitu pikirnya.
Pemuda tersebut mengambil ancang-ancang, mundur beberapa langkah ke belakang dan kemudian berlari ke depan melompat ke dalam jurang, dan akhirnya meluncurlah ia ke bawah, dengan harapan agar tubuhnya terhempas di atas bebatuan sehingga ia dapat mengakhiri hidupnya.
Subhaanallah, apa yang terjadi ? Di bawah jurang sana ternyata terhampar sebuah kebun yang subur dan rimbun, tubuh pemuda itu jatuh tepat di atas pepohonan itu yang ternyata pemiliknya adalah seorang janda yang cantik nan kaya raya. Sang janda menemukan pemuda itu pada keesokan paginya dalam keadaan baru tersadar dari pingsannya. Pada tubuh pemuda itu hanya terdapat luka lecet kecil dan juga sedikit memar. Baiknya lagi janda cantik tersebut bersedia menjadi istri si pemuda dan bersedia melunasi hutang-hutang pemuda itu!! Akhirnya pemuda tersebut terbebas dari hutang-hutangnya, memiliki istri cantik serta hidup serba kecukupan. Hidup kaya raya dan serba mewah bersama sang istri membuat pemuda itu lupa dengan niatnya untuk bunuh diri. Malah ia tidak ingin mati dan takut akan kematian, ia tidak pernah juga menceritakan kisahnya pada istrinya yang baru itu, atau lebih tepatnya alasan ia terjatuh dari jurang dan jatuh di kebun milik istrinya.
Beberapa tahun kemudian, terjadilah peristiwa yang sangat menakutkan, di suatu malam, hujan turun lebat sekali. Pemuda tersebut bermimpi didatangi seseorang dan mengatakan kepadanya bahwa nyawanya akan dicabut nanti tepat jam 05:00 subuh. Dia langsung bangun dengan kagetnya, dan merasakan takut yang amat sangat, tubuhnya gemetaran. Tanpa berpikir panjang dan pamit pada istrinya, dia langsung lari mengambil kunci mobil dan melarikan diri dari rumah agar terhindar dari maut. Dia menancap gas mobil dengan kencangnya ditengah hujan yang lebat, sesekali ia melihat jam di tangan yang sudah mendekati jam 05:00 seperti yang telah ditetapkan dalam mimpinya. Jam semakin mendekati pukul 05:00, dia semakin gugup, sambil menyetir mobil dengan kencang, semakin takut, terus diperhatikan jam di tangannya yang tinggal beberapa detik lagi menunjukkan pukul 05:00. Karena semakin takutnya, dan kelamaan melihat jam di tangannya tanpa memperhatikan jalan yang dilaluinya, akhirnya mobil yang digunakannya jatuh ke jurang persis ditempat bus terguling sewaktu ia hendak bunuh diri dulu, dan tepat jam 05:00 subuh, ia meninggal dunia.
 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu MEMBUNUH DIRIMU; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”  [QS.an-Nisa:29]
“Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". [QS.al-Hijr : 56]
Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.” [QS.al-`Ankabuut : 23]


0 komentar: